part - 29

592 32 0
                                    

Hari weekend adalah hari yang begitu dinantikan. Begitu juga dengan Fira, setelah kegiatan membereskan rumah selesai, Fira bergegas kembali ke dalam kamar. Fira menyempatkan untuk mengecek ponselnya. Ternyata benar ada pesan masuk yang belum ia baca.

Kak Damar❤

Kamu bisa ke rumah aku sekarang?

08.09

Ada apa kak?

09.11

Bisa apa enggak?

09.11

Bisa kak

09.12

J

auh di dalam hatinya, Fira merasa bingung, banyak pertanyaan yang saat ini berkecambuk di otaknya. Akhirnya, Fira bersiap bergegas untuk menemui Elang.

Sesampainya di rumah Elang Fira merasa ragu untuk menekan bel. Dengan helaan napas Fira akhirnya menekan bel dan menunggu.

Cklek

Ternyata Elang yang membuka pintu.

"Masuk Ra." Elang bergeser untuk memberi Fira celah agar masuk.

"Ada apa kak? Kenapa nyuruh aku ke sini?" Tanya Fira setelah memasuki rumah mewah Elang.

"Pengen aja." Jawab Elang santai.

"Kirain aku ada apa-apa."

"Gak, aku cuman mau makan aja." Fira mencoba mencerna ucapan Elang.

"Ya tinggal makan dong kak. Ngapain bilang sama aku."

"Itu perlu sayang. Karena aku lagi mau makan masakan kamu."

"Hah?" Fira terkejut mendengar permintaan Elang.

"Kakak becanda yah, kan ada bibi. Kenapa harus aku?" Tanya Fira.

"Kalau maunya kamu gimana? Udah jangan banyak tanya, ayo ke dapur." Elang membawa Fira menuju dapur. Fira pun mulai menimang-nimang apa yang akan ia masak.

"Kakak mau masakin apa?"

"Nasi goreng aja deh biar cepet."

"Itu mah gampang kak, kakak juga bisa buat. Ngapain harus nyuruh aku." Tanya Fira saat Elang ingin di masakan nasi goreng.

"Beda rasa sayang."

"Gak ada bedanya."

"Jelas beda, kalau sama kamu kan buatnya pake cinta jadi enak. Kalau aku mana bisa masak." Lagi lagi Fira terkejut karena Elang.

"Sejak kapan kak Elang jadi bucin."

"Kakak ada-ada aja. Ya udah tunggu, aku masak sebentar." Fira mulai menyiapkan alat masak. Mulai dari bahan. Fira mulai memotong bahan yang akan di pakai. Saat Fira sedang sibuk memasak sepasang tangan memeluknya dari belakang.

"Aku lagi masak kak, jangan peluk-peluk." Ujar Fira yang di balas gelengan kepala. Fira menyerah dan membiarkan Elang melakukan apa yang diinginkannya.

"Kakak jadi kebiasaan deh." Ujar Fira.

"Apa?"

"Kebiasaan nyuruh aku masak kalau kesini."

"Kamu gak mau?"

"Bukan gitu. Cuman..,"

"Sekalian juga belajar. Kan kamu bakal jadi Ny. Dirgantara. Tugas istri nanti kan masakin suami." Fira berhenti sejenak dan menoleh ke samping.

Zhafira (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang