Sepulang sekolah Fira tersenyum cerah melihat adik kesayangannya tengah duduk manis di atas sofa.
"Assalamualaikum" ujar Fira begitu masuk ke dalam rumah.
"Wa'alaikum salam" ujar Anna sambil tersenyum.
"Kamu udah mendingan Dek?" tanya Fira, dan mendudukan tubuhnya di samping Anna.
"Udah kok Kak." ujar Anna ceria.
"Coba Kakak cek." Fira mengecek suhu tubuh Anna, dan tak lama senyum pun terbit.
"Alhamdulillah Dek, udah gak panas lagi."
"Iya dong Kak, Anna kan kuat, masa kalah sama sakit demam." dengan semangat Anna menunjukan otot-otot kecilnya, meskipun itu tidak berbentuk.
"Harus dong Dek, kamu kan Adik kecil Kakak yang kuat." Fira mengelus puncak kepala Anna dengan sayang yang dibalas pelukan hangat oleh Anna.
"Makasih yah Ka, kakak selalu jagain Anna. Anna sayang banget sama Kakak." Anna semakin erat memeluk Fira dan sesekali memberi hadiah ciuman kecil di pipi Fira.
"Kakak juga sayang sama kamu Dek."
"Oh iya, karena kamu udah sembuh Kakak bakal nepatin janji Kakak." lanjut Fira yang membuat Anna langsung mendongakan kepala menatapnya.
"Jadi Kakak bakal ajak aku jalan-jalan?" tanya Anna dengan wajah berbinar yang dijawab anggukan mantap oleh Fira.
"Kapan Kak?"
"Besok aja gimana? Kan besok hari sabtu, kita perginya sore Dek?" tawar Fira.
"Aku mau Kak." jawab Anna cepat.
"Oke Adik kecil Kakak yang manis."
- - - - - -
Suara ketukan pintu membuat Fira langsung bangkit dari duduk manisnya. Ia pun bergegas untuk membuka pintu.
Cklek
"Kak Mirza" cicit Fira tidak menyangka. Fira pikir itu ibunya, ternyata malah Kakak kelasnya.
"Hai Ra." sapa Mirza dengan senyumannya. Mirza juga membawa sebuah bingkisan di tangan kanannya.
"Ehh Kak Mirza ngapain ke sini?" tanya Fira tanpa basa-basi.
"Emang aku gak boleh ke sini? Ya udah deh aku pulang lagi." Fira mencegah tangan Mirza saat Mirza akan membalikan tubuhnya.
"Bu..bukan gitu Kak, ya udah masuk dulu Kak." Fira memberi jalan masuk untuk Mirza.
"Gitu dong Ra."
Setelah berbincang ternyata tujuan Mirza datang untuk menengok Adiknya.
"Kakak tau darimana Adik aku sakit?" tanya Fira setelah mendengar tujuan Mirza.
"Dari Elang Ra." Fira hanya ber"oh" saja karena memang benar Elang tau tentang keadaan Adiknya.
"Tapi Adik aku udah sembuh Kak. Jadinya kan Kakak repot-repot ke sini."
"Gak kok Ra. Adik kamu mana Ra?" tanya Mirza.
"Ada kok Kak. Bentar," "Anna..Dek ke sini dulu bentar." teriak Fira yang membuat Anna langsung menemuinya.
"Ini temen Kakak yah." tanpa di suruh Anna langsung mendekati Mirza dan mengulurkan tangannya.
"Nama kamu siapa Dek?" tanya Mirza kepada Anna.
"Anna Kak."
"Cantik banget kamu, lucu juga. Sini duduk dekat Kakak." ajak Mirza. Anna pun langsung duduk di sebelah Mirza. Mereka berbincang dengan asyik seolah melupakan keberadaan Fira.
"Jadi kamu sama Kakak mau jalan-jalan besok?" tanya Mirza setelah Anna yang notabenya Anak kecil bercerita panjang lebar kepadanya.
"Iya Kak."
"Kakak boleh ikut gak?" tanya Mirza yang membuat Fira langsung membulatkan matanya.
"Ga...,"
"Boleh kok Kak." potong Anna tiba-tiba. "Iyakan Kak?" lanjut Anna menatap Fira. Yang membuat Fira langsung kikuk.
"Em tapi Kak, kita cuman mau jalan-jalan biasa aja kok. Takutnya kalau Kakak ikut Kakak merasa gak nyaman." jelas Fira.
"Kata siapa Ra? Enggak kok? Aku sih enjoy aja."
"Ya ampun, bagaimana ini? Masa Kak Mirza harus ikut. Anna juga kenapa sih mau banget dia ikut." batin Fira.
"Jadi gimana Ra? Boleh, gak?" Fira melihat Anna yang seakan ingin Fira mengatakan iya.
"Iya Kak."
"Oke deh. Besok aku jemput ke sini." Fira hanya bisa mengangguk pasrah.
"Kalau gitu, aku pamit Ra. Udah sore juga. Oh iya Anna, ini Kakak bawain sesuatu buat kamu." Mirza memberikan bingkisan tadi yang dibawanya kepada Anna.
"Makasih Kak."
"Sama-sama sayang." sebelum pulang Mirza memeluk Anna sebentar dan memberikan Anna satu kecupan di pipinya. Sedangkan pada Fira, Mirza hanya memberikan senyumannya. Yang Fira yakin membuat semua gadis meleleh. Fira juga tidak munafik. Senyuman Mirza juga mampu membuat Fira gelagapan sendiri.
Akhirnya setelah Mirza pulang, Fira memberikan beberapa pertanyaan kepada Anna.
"Dek kamu kenapa sih setuju buat Kak Mirza ikut?" tanya Fira.
"Emang kenapa Kak?" tanya polos Anna.
"Kakak marah yah. Kakak gak mau Kak Mirza ikut? Padahal dia baik Kak, Anna suka sama Kak Mirza." celoteh Anna.
"Bukan gitu Dek, tapi...,"
"Ada apa, ini kok ribut-ribut?" tiba-tiba saja suara seseorang mengangetkan kedua kakak beradik itu.
"Ibu." ucap mereka bersamaan.
"Ada apa?" tanyanya kembali.
"Bu tadi...,"
"Gak ada apa-apa kok Bu." jawab Fira cepat.
"Beneran?" tanya Kirana memastikan.
"Iya bu."
"Itu bingkisan dari siapa Anna?" tanya Kirana saat melihat putri kecilnya memegang sebuah bingkisan.
"Ini dari temen Kakak bu." jawab Anna cepat.
"Temen? Siapa Ra? Kia?"
"Bukan bu."
"Terus?"
"Kakak ganteng bu. Namanya Kak mirza." jawab Anna yang membuat Fira hanya bisa tersenyum kikuk.
"Oh. Sekarang udah pergi?"
"Iya bu. Emang ibu darimana aja? Kok pulang telat?" kini Fira yang berbicara untuk mengalihkan pertanyaan ibunya mengenai Mirza.
"Tadi ibu ada urusan sebentar sayang. Jadi pulang telat." jelas Kirana.
"Ya udah ibu mau mandi dulu." Kirana pun berlalu begitu saja.
"Dek.." panggil Fira kepada Anna setelah ibunya pergi. Fira seakan ingin mendengar penjelasan Adiknya.
"Maaf yah Kak." Anna hanya membalasnya dengan senyuman jail dan pergi berlalu meninggalkan Fira.
"Ya ampun, anak itu." batin Fira.
******
Minal aidzin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin semuanya🙏
Jangan lupa juga yah tinggalkan jejaknya berupa vote+komennya😊
Bandung, 24 Mei 2020
18.24
Ys.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhafira (End)
Dla nastolatkówZhafira Qalesya, gadis cantik yang berpenampilan layaknya seorang kutu buku di hadapkan dengan Elang Damara Dirgantara, cowok most wanted di sekolahnya. Yang begitu banyak di puja oleh kaum hawa. Hingga akhirnya percikan cinta mulai mereka rasakan...