part - 30

899 58 1
                                    

"Apa? Pesta?" Ujar Fira saat Elang mengundangnya untuk ke pesta aniversarry orangtuanya. Elang mengangguk dan membawa Fira duduk di hadapannya. Elang sengaja datang ke rumah Fira untuk memberitahunya.

"Tapi kak, aku gak bisa dateng."

"Beri aku alasan?"

"Aku takut kak. Kakak juga sadar kalau kehidupan kita berbeda. Aku hanya gadis miskin biasa yang tidak pantas bersanding dengan kakak." Ujar Fira lemah

"Fira pantas tidaknya kita yang tau. Aku gak peduli tentang perbedaan status kita. Karena aku mencintai kamu tulus dan percaya sama aku, kita pasti bisa." Elang mengambil tangan Fira tuk ia genggam.

"Mungkin sekarang kakak pikir tidak masalah. Tapi nanti akan begitu terlihat kak. Aku..,"

"Percaya sama aku" Elang menatap Fira dalam.

"Semua akan baik-baik aja." Elang mengelus pipi Fira dengan ibu jarinya. Membuat Fira seketika terlena.

"Kamu percayakan?" Tanya Elang. Fira mengangguk.

"Kalau gitu senyum. Jangan ditekuk gitu mukanya." Fira tersenyum kecil agar Elang merasa senang.

"Tuh kan. Kalau senyum gitu kamu makin cantik." Fira memukul spontan tangan Elang.

"Gombal."

"Sekarang masalah selesai kan. Jadi kamu mau datang?" Tanyanya.

"Tapi aku gak ada gaun bagus kak. Semua baju aku gak ada yang cocok buat aku pake. Apalagi inikan hari jadi pernikahan orangtua kakak." Keluh Fira.

"Gampang. Besok kita belanja."

"Jangan kak. Aku malu terus ngerepotin kakak." Elak Fira.

"Kamu ngomong apasih sayang. Udah aku bilang berapa kali jangan sungkan sama aku. Pokoknya besok kita belanja buat kamu." Beginilah sifat Elang yang pemaksa dan tidak bisa diganggu gugat.

"Gak kecepetan kak? Acaranya minggu depan kan?"

"Gak papa. Lebih cepat lebih baik."

- - - - - - -

Elang membawa Fira ke sebuah butik terkenal. Yang awalnya ditolak Fira tapi tak ia dengar. Elang menyuruh Fira untuk memilih gaun yang ia inginkan. Fira menyusuri satu persatu tuntuk melihat. Tatapannya jatuh pada gaun merah muda. Terlihat elegan dengan beberapa motif bunga. Tanpa sadar kakinya sudah melangkah dan mengambil gaun itu. Benar-benar sangat indah. Fira melihat label harga dan terkejut saat mengetahui harganya sampai jutaan. Dengan berat hati Fira mengembalikan gaun itu di tempat semula. Tapi tangannya lebih dulu ditahan seseorang di belakang.

"Kak Elang." Ujar Fira saat menengok ke belakang. Elang mengambil gaun yang tadi hendak Fira simpan.

"Kenapa disimpan? Kamu suka yang ini?" Tanya Elang.

"Em gak jadi kak. Kayaknya kita pergi aja kak. Gak usah beli gaun." Elang menaikan satu alisnya. Elang pun sadar akan kecemasan yang terlihat di wajah Fira. Elang melihat label harganya dan menatap Fira yang menunduk.

"Kamu bohong." Fira menaikan wajahnya.

"Itu terlalu mahal kak."

"Kamu suka?"

"Aku..,"

"Kalau gitu kita beli yang ini."

"Gak usah kak. Itu berlebihan."

"Uang gak jadi masalah buat aku. Yang penting kamu senang. Sekarang kamu coba dulu, aku mau liat." Elang menyerahkan gaun itu kepada Fira tuk dicoba. Dengan patuh Fira masuk kebilik ganti.

Zhafira (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang