Dari kejauhan Fira melihat Mirza tengah berlari ke arahnya.
"Ada apa kak?" tanya Fira melihat Mirza di depannya.
"Pulang bareng aku yuk?" ajak Mirza kepada Fira.
"Gak usah kak, aku pulang sendiri aja." tolak Fira dengan nada halus.
"Jangan gitu dong Ra."
"Emang kenapa kak?" ujar Fira tidak mengerti.
"Kalau kamu jalan sendirikan bahaya, gimana coba kalau ada yang gangguin kamu." jelas Mirza yang membuat Fira malah tertawa.
"Kak aku udah besar, aku bisa jaga diri. Lagipula dari dulu aku pulang sendiri gak ada apa-apa kok." Mirza langsung diam mendengar penjelasan Fira.
"Tapi Ra, kalau...,"
"Ikut gue!" ujar tiba-tiba orang di belakang mereka. Dan menarik tangan Fira. Fira terkejut begitu melihat pelaku yanh ternyata adalah Elang. Fira melepaskan tangannya dari cekalan Elang.
"Lo gak denger! Ayo pulang bareng gue!" Elang ingin menggapai tangannya Fira, tapi segera ditepis oleh Mirza.
"Lang, lo apa-apa sih!" teriak Mirza.
"Seperti yang lo liat Za, gue mau ajak Fira pulang." jawab Elang santai.
"Kayaknya lo yang gak liat deh Lang. Gue udah duluan ajakin Fira." tegas Mirza.
"Jadi?" Elang malah bersikap acuh.
"Tentu Fira harus pulang bareng gue!" Fira seakan menjadi penonton di antara mereka.
"Stop kak!" akhirnya Fira mencoba meleraikan perselisihan mereka. Untung saja, siswa lain telah pergi, sehingga tidak melihat kegaduhan ini.
"Aku bisa pulang sendiri."
"Gak, lo harus pulang bareng gue!" ucap Elang dingin dan kembali mencekal tangan Fira. Yang membuat Fira sedikit tersentak karena cekalannya yang kuat.
"Lepasin Fira lang!" Elang melepaskan tangan Fira dan menatap Mirza.
"Lo jangan kasar sama cewek, lo gak bisa paksa Fira. Dia udah bilang kan gak mau."
"Kamu beneran gak mau dianterin Ra?" tanya Mirza kembali.
"Lo harus milih." ucap Elang yang membuat mereka berdua menatapnya.
"Lang, dia..,"
"Kak Mirza, aku mau bareng sama kakak." cicit Fira. Sebenarnya Fira hanya tidak ingin dekat dengan Elang. Karena Fira langsung teringat aka ucapan Felycia tadi pagi.
"Beneran Ra?" tanya Mirza dengan wajah berbinar.
"Iya kak."
"Ya udah, ayo Ra." Mirza membawa tangan Fira dalam genggamannya, di depan Elang. Fira sempat menoleh ke belakang dimana Elang masih kokoh berdiri, dengan ekspresi yang sulit Fira pahami.
- - - - -
"Makasih ya kak, udah nganterin."
"Sama-sama Ra. Kalau gitu aku pulang Ra." Fira tiba-tiba saja menghentikan Mirza saat akan memakai helmnya.
"Ada apa Ra?"
"Em aku mau nanya sesuatu kak?" ujar Fira hati-hati.
"Apa?"
"Sebenarnya kak Elang kenapa kak? Aku merasa dia seperti berbeda kak?"
"Nanti juga kamu tau Ra. Aku gak bisa ceritain sama kamu."
"Gitu yah, tapi kalian baik-baik saja kan? Apa kalian bertengkar? Soalnya tadi..,"
"Gak ada apa-apa Ra. Aku gak lagi ada masalah sama Elang." jawab Mirza cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhafira (End)
Teen FictionZhafira Qalesya, gadis cantik yang berpenampilan layaknya seorang kutu buku di hadapkan dengan Elang Damara Dirgantara, cowok most wanted di sekolahnya. Yang begitu banyak di puja oleh kaum hawa. Hingga akhirnya percikan cinta mulai mereka rasakan...