part - 28

673 30 0
                                    

+6285638******

Aku ada di depan rumah kamu.

06.01

Rara..

06.02

Iya kak, bentar

06.03

Fira tersenyum sambil membalas pesan. Tak lama ia mengotak-ngatik ponselnya, dan mengubah nama Wa nomer Elang.

Kak Damar❤

Itulah nama kontak Elang di ponselnya.

"Kakak kenapa gak masuk aja ke rumah?" tanya Fira setelah menemui Elang.

"Lain kali aja Ra, aku sambil main ke sana." jawabnya.

"Ayo naik! Nanti ke buru telat!" titah Elang. Fira memegang bahu Elang untuk menjaga keseimbangannya agar tidak jatuh. Tanpa di suruh Fira menyampirkan kedua tangannya di kedua sisi tubuh Elang.

"Pegang yang erat dong!" komentar Elang.

"Kakak modus, bilang aja mau di peluk." cibir Fira tapi tak ayal mengikuti kemauan Elang untuk memeluknya.

"Ya gak papa. Sama pacar sendiri. Kita sama-sama untung. Kamu gak bakal jatuh, aku juga seneng bisa kamu peluk." Fira mencubit perut Elang karena ocehannya.

"Kakak kok jadi cerewet. Tadi katanya cepetan berangkat!" Elang memperhatikan wajah Fira melalui kaca spion.

"Ya udah, jangan marah dong."

"Enggak kok. Aku gak marah."

"Masa?"

"Kak Elang nyebelin! Sekali lagi ngomong, aku jalan kaki!" acam Fira. Elang tersenyum tidak jelas.

"Iya sayang."

Seperti dugaan Fira. Semua orang menatap mereka. Lebih tepatnya menatap Fira dengan penilaian. Banyak yang menatap iri Fira, sebab ada Elang di sampingnya dan mengenggam tangan Fira.

"Ngapain tuh si cupu sama kak Elang?"

"Gak cocok banget."

"Mau-maunya kak Elang sama dia. Lebih cantik juga gue."

"Si cupu pake guna-guna apatuh, sampe bisa bareng kak Elang."

Kira-kira begitulah cibiran orang-orang yang Fira dengar. Fira menguatkan genggaman tangannya pada Elang.

"Jangan di dengerin. Ada aku di sini." ujar Elang yang mengerti keresahan Fira. Fira tersenyum kecil.

Saat akan mengantar Fira sampai kelas, mereka di hadang oleh Felycia.

"Minggir!" suruh Elang dingin.

Felycia menatap marah tangan mereka yang bertautan.

"Eh cupu ngapain lo deket-deket sama Elang. Sana pergi lo!" ujar Felycia.

"Jaga ucapan lo, jangan pernah lo berani nyakitin pacar gue!" Felycia tersentak mendengar pengakuan Elang.

"Pacar? Gak mungkin.. Kamu gak mungkin pacaran sama si cupu kan?" tanya Felycia.

Zhafira (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang