part - 14

832 55 1
                                    

Fira tersenyum melihat Anna yang sedari tadi berceloteh riang. Terlihat jelas bahwa gadis kecil itu sudah tak sabar untuk segera jalan-jalan. Padahal waktu masih menunjukan pukul setengah empat.

"Kak, nanti Kakak ganteng jadikan ikut jalan-jalan?" tanya Anna yang tengah menyisir rambutnya. Gadis kecil itu benar-benar sudah siap. Bahkan saat Fira pulang Adiknya tengah bersiap mandi. Dan sekarang lihatlah penampilan gadis kecil itu yang kini tengah sibuk dengan rambutnya.

"Jadi Dek." Anna kembali tersenyum riang mendengar jawaban Fira.

"Asik, Anna jadi jalan-jalan.." senandung Anna yang membuat Fira menggelengkan kepala.

"Ya udah, Kakak siap-siap dulu Dek."

"Kakak dandan yang cantik yah, nantikan ada Kak Mirza" ujar Anna sambil terkikik geli.

"Dek kamu ngomong apasih..kamu.."

"Anna becanda Kok Kak." jawab Anna tanpa dosa.

"Awas aja kamu Dek kalau bicara gitu lagi sama Kakak" ancam Fira dan meninggalkan Adiknya itu.

Setelah mandi dan bersiap-siap Fira tidak melihat akan ada tanda-tandanya kedatangan Mirza. Fira baru mengingat kalau tadi sore Mirza memberikan nomor handphone nya kepada Fira.

"Apa aku chat Kak Mirza aja yah?" pikir Fira

"Aku chat aja kali yah. Takutnya Kak Mirza gak jadi ikut." Fira pun membuka aplikasi whatsapp dan mulai mengetikan sesuatu di sana.

Kak Mirza

Assalamualaikum Kak.
Kakak jadi ke sini?

15.40

Fira menunggu jawaban selama beberapa menit hingga centak abu itu berubah jadi biru. Dan disana terlihat tanda mengetik.

Wa'alaikum salam
Jadi kok Ra. Aku otw sekarang

16.43

Setelah mengetahui balasan Mirza. Fira segera menyimpan ponselnya. Fira melihat sekali lagi tampilannya di depan cermin. Fira hanya mengenakan baju kemeja biasa berwarna krem yang dipadukan dengan celana jeans.

- - - - -

"Kedua tuan putri apakah sudah siap?" tanya Mirza setelah tiba di rumah Fira.

"Siap Kakak ganteng." jawab Anna cepat.

"Lalu tuan putri satu lagi apa sudah siap?" tanya Mirza kepada Fira yang hanya diam.

"Kak Mirza apaan sih." Fira memalingkan wajahnya. Jujur saja ia sangat malu dengan sikap Mirza.

"Kalau udah siap. Mari kita berangkat." ajak Mirza.

"Bentar Kak, aku pamit dulu sama Ibu." sebelum Fira memanggil, Kirana sudah terlebih dahulu menemui mereka.

"Udah mau berangkat?" tanya Kirana.

"Iya tante. Kalau gitu kami pamit tante."

"Ya sudah. Hati-hati yah. Anna kamu jangan sampe ngerepotin Kakak ganteng ini yah." peringat Kirana kepada putri kecilnya.

"Gak papa kok tante." sarkas Mirza. Mereka pun pamit kepada Kirana dan segera pergi.

"Kakak bawa mobil?" tanya Fira melihat sebuah mobil terparkir di depan rumahnya. Sebenarnya Fira sedikit terkejut, ia tidak tau kalau Mirza membawa mobil. Karena saat datang, Annalah yang membuka pintu.

Zhafira (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang