Sudah satu bulan berlalu, pasca kesembuhan Elang akibat kejadian waktu itu. Hubungan Elang dan Fira juga kian membaik. Apalagi sekarang, Sela yang dulunya membenci Fira sekarang sudah menerimanya. Tentu saja Fira bahagia, begitupun dengan Elang.
"Anna, kamu ikut kakak yah?" Ujar Fira kepada sang adik yang tengah menatap dirinya.
"Kemana kak?" Tanya Anna bingung, pasalnya saat ini sudah mulai malam hari, meskipun baru pukul delapan malam.
"Kita ke rumah kak Elang. Tadi dia bilang sama kakak kalau dia sedang sakit, katanya di rumahnya sedang tidak ada orang." Jelas Fira.
"Loh, memangnya pada kemana kak?"
"Papahnya Elang lagi di luar kota, Tante Sela juga ikut. Sebenarnya sih ada Bi Minah juga, tapi kakak khawatir, kakak pengen liat kondisinya." Anna mengangguk paham. Mereka pun bersiap-siap.
Setelah sampai, Fira bergegas mengetuk pintu besar di depannya. Tak lama, Bi Minah membuka pintunya.
"Assalamualaikum Bi, gimana kondisi kak Elang?" Ucap Fira setelah menyalimi Bi Minah.
"Waalaikumsalam, lebih baik Non Fira liat sendiri di kamarnya si Aden." Fira mengangguk.
"Aku nunggu di sini aja kak, kakak temuin aja kak Elang." Fira tersenyum dan segera menuju lantai atas.
"Kak! Kak Elang.." Fira mengetuk pintu kamar Elang, tapi tak kunjung dibuka. Saat Fira mencoba menekan knop pintu, ternyata langsung terbuka. Fira pun mencoba untuk masuk. Tapi nihil, tidak ada seorang pun di dalam kamar.
"Kak Elang..kakak dimana?" Fira meneliti setiap sudut ruangan, tapi tidak ada Elang sama sekali. Fira baru sadar, kalau kamar Elang memiliki balkon, tidak menunggu lama, segera Fira pun bergegas.
Fira diam mematung setelah sampai di balkon, tepatnya dengan keindahan di hadapannya. Balkon yang dihias dengan sangat indah. Banyak lampu kecil berwarna-warni menghiasinya. Juga beberapa balon dan bunga. Serta tidak lupa ada sebuah tempat dinner yang di sediakan. Fira tidak tau harus mengatakan apa sekarang. Apalagi melihat seseorang yang berada di depannya, siapa lagi kalau bukan Elang. Dengan tersenyum manis Elang menghampiri Fira.
"Katanya kak Elang sakit." Ujar Fira begitu mereka sudah berhadapan.
"Aku sengaja ingin memberikan kejutan untukmu."
"Tidak dengan berbohong juga kak. Apa kak Elang tau, aku sangat khawatir, aku takut kak Elang kenapa-napa." Elang tersenyum mendengar kekhawatiran Fira. Segera Elang membawa Fira ke dalam dekapannya.
"Dalam rangka apa kak Elang memberi kejutan seperti ini?" Tanya Fira.
"Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu Fira."
"Katakan kak!" Elang menatap Fira selama beberapa saat. Tiba-tiba Elang membuat gerakan tepukan tangan, seperti sebuah kode. Fira semakin tidak mengerti. Namun, tak lama setelah itu Fira mendengar beberapa langkah kaki. Fira terkejut begitu Anna, Mirza, Sela dan juga Nanta berdiri tak jauh darinya sembari membawa kertas karton dimana masing-masing menulis satu kata di dalam karton tersebut. Fira membaca potongan kata yang bertuliskan, Will you marry me? Fira bahkan harus menutup mulutnya karena tidak menyangka. Saat berpaling kembali Elang sudah berlutut, sembari memegang kotak berisi cincin.
"Fira..Aku tidak tau apakah ini sudah sesuai seperti lamaran romantis yang kamu inginkan, tapi aku berharap kamu menyukainya." Fira menatap Elang dengan penuh haru. Bahkan sekarang matanya sudah mulai berkaca-kaca.
"Seperti ditulisan yang kamu baca, aku ingin mengatakan kalau aku mau kamu menjadi pendamping hidup aku, menjadi istri aku, menjadi ibu dari anak-anak aku. Aku ingin menjalani hidup berdua bersama kamu. Jadi, maukah kamu menikah denganku, Zhafira?" Fira menghapus air mata yang sedari tadi mengalir. Semuanya bersorak mengatakan "terima". Fira menatap dalam Elang yang menanti jawabannya.
"Aku mau.." ujar Fira dengan lirih.
"Katakan sekali lagi Fira?" Pinta Elang untuk diyakinkan.
"Aku mau menikah dengan kamu, Elang Damara Dirgantara." Ujar Fira dengan keras. Dengan senyum yang tak pernah luntur Elang menyematkan cincin di jari manis Fira. Karena saking bahagianya Elang memeluk Fira sembari membawanya berputar-putar. Sontak saja semua orang bertepuk tangan melihat mereka. Fira langsung merasa malu karena menjadi tontonan sekarang. Kemudian semuanya mendekat untuk mengucapkan selamat.
"Terima kasih Fira, karena kamu mau menerima Elang. Semoga kalian selalu bahagia." Ujar Sela dan ikut memeluk Fira.
"Harusnya aku yang berterima kasih karena Tante udah mau nerima aku untuk putra Tante." Jawab Fira dibalas gelengan oleh Sela.
"Sekarang kamu harus memanggil kita Mamah dan Papah. Karena sebentar lagi, kamu akan menjadi menantu di keluarga ini Fira."
"Baik Mah."
"Ayo semua, sepertinya mereka butuh waktu berdua." Ujar Sela diangguki semuanya. Sebelum pergi Sela mengelus sebentar pipi Fira yang memerah.
- - - - - - -
Saat ini mereka tengah menikmati dinner berdua. Fira sangat bersyukur karena memiliki sosok Elang dalam hidupnya.
"Ini kak Elang semua yang siapin?" Tanya Fira ditengah makannya.
"Bukan"
"Hah?" Elang tertawa. "Tentu saja aku, memang siapa lagi." Fira ikut tertawa.
"Indah sekali, ternyata kak Elang juga bisa romantis." Elang memegang tangan Fira, mengenggamnya.
"Hanya untuk kamu Fira." Elang selalu saja bisa membuat Fira tersipu dengan kata-katanya. Setelah menyelesaikan dinner, Fira beranjak dan berdiri ditengah-tengah untuk melihat sekelilingnya. Tak lama, sebuah tangan menyusup dan memeluknya erat dari arah belakang.
"Kamu bahagia?" Tanya Elang.
"Sangat bahagia." Jawab Fira. Mereka melihat pemandangan langit malam. Elang menunduk untuk melihat wajah Fira. Namun, Elang tersentak karena raut wajah Fira berubah.
"Kenapa Fira?"
"Aku hanya teringat Ibu dan Ayah. Andai saja mereka di sini, pasti mereka juga bahagia." Elang membalikan tubuh Fira agar memandangnya.
"Dengar Fira, di atas sana mereka juga pasti bahagia melihat kamu sekarang. Jadi jangan bersedih, ada aku. Semuanya di sini bersama kamu Fira." Fira kembali memeluk Elang.
"I love you Fira." Ujar Elang. Hanya keheningan tanpa terdengar jawaban dari Fira.
"Kok kamu gak jawab?" Protes Elang.
"Tanpa aku jawab juga, kamu udah tau kak."
"Fira!" Tekan Elang sedikit merajuk. Fira melepaskan diri, menangkup wajah Elang dengan tangannya.
"I love you too Elang Damara.."
*****
Ada yang nungguin cerita Zhafira? Maaf yah aku baru bisa up sekarang😁
Yuk jangan lupa vote+komennya😉
Pantengin terus ceritanya yaa!
Bandung, 26 Juli 2021
22.33
Ys.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhafira (End)
Novela JuvenilZhafira Qalesya, gadis cantik yang berpenampilan layaknya seorang kutu buku di hadapkan dengan Elang Damara Dirgantara, cowok most wanted di sekolahnya. Yang begitu banyak di puja oleh kaum hawa. Hingga akhirnya percikan cinta mulai mereka rasakan...