Aldi Menyebalkan

2.8K 463 98
                                        

Sekarang Aldi dan Salju sedang berada di kantin tapi hari ini berbeda dengan biasanya.

Hari ini Salju makan di kantin dengan meja yang sama dengan Aldi lebih tepatnya makan berdua. Sedangkan sahabat mereka duduk di meja yang tidak jauh dari mereka.

“Al, ngapain kita misah meja sama mereka sih?” wajah Salju cemberut seraya mengaduk-ngaduk minum es jeruknya.

Sedangkan Aldi hanya menatap Salju acuh sambil memotong-motong baksonya.

“Jangan dicemberutin kek gitu mulutnya, jadi mirip bebek lo tau nggak.” ucap Aldi asal.

“Apa lo bilang?! Mulut seksi kek gini di bilang mirip bebek, buta kali ya mata lo.” Salju yang kesal mengepalkan tangannya ke wajah Aldi dengan mata yang melotot, Aldi yang melihat hanya mengedikan bahunya acuh.

“Aldi!!!” tiba-tiba Legi datang dari belakang dan langsung merangkul pundak Aldi.

Aldi yang kaget pun segera melepaskan tangan Legi dari pundaknya, Aldi tidak ingin Salju melihatnya. Namun percuma, Salju sudah melihat semuanya.

Entah kenapa Salju melihat Legi berdekatan dengan Aldi membuat sebagian dirinya sedih. Salju mengalihkan pandangannya ke handphonenya.

Sedangkan Legi sudah duduk di samping Aldi dengan wajah yang sangat senang, berbeda dengan Aldi yang menatap Salju tidak nyaman.

“Gue boleh gabung kan Sal?” dengan senyuman manisnya Legi meminta izin pada Salju, Salju sangat tau itu bukanlah senyuman tulus melainkan senyuman yang menandakan persaingan.

“Iya, serah lo aja.” jawab Salju tanpa melihat wajah Legi.

Tidak lama kemudian bakso pesanan Salju pun datang, terlihat sedikit asap dari mangkok bakso Salju.

Tanpa meniup lebih dulu Salju langsung memakannya tanpa sadar, hingga kuah panas itu membuat mulutnya kepanasan.

“Akh!!! Panas!” Salju segera mengambil minumannya. Aldi yang melihat pun sangat terkejut.

“Gue udah pernah bilang makan yang panas di tiup dulu! Sekarang buka mulut lo, gue mau liat lidah lo.” Aldi sangat marah dengan Salju, Salju hanya bisa terdiam  mendengar Aldi yang memarahinya. Salju pun membuka mulutnya sesuai perintah Aldi.

“Sekarang masukkan es batu kecil ini ke mulut lo, biarkan es itu mencair di dalam mulut lo.” setelah melihat lidah Salju yang sedikit melepuh, Aldi segera mengambil es batu kecil yang ada di minuman Salju dengan sendok.

Aldi menyuapkan es batu itu ke mulut Salju, dan Salju hanya diam mengikuti perkataan Aldi. Salju tertegun dengan sikap Aldi yang begitu peduli dengannya.

Berbeda dengan Legi yang melihat Aldi yang begitu peduli pada Salju membuat dirinya cemburu, terlihat tangannya yang terkepal dengan mata yang menghunus tajam ke arah Salju.

“Lo makan punya gue, baksonya udah gue potong jadi mudah untuk lo makan.” Aldi menukarkan mangkok bakso miliknya dengan milik Salju.

Seketika pipi Salju pun memerah karena perlakuan Aldi yang begitu manis.

“Gue harus laksanain rencana gue lebih awal!” ujar Legi dalam hati.

Legi tidak ingin kehilangan Aldi. Dalam hati, Legi sangat menyesal karena tidak menerima perasaan Aldi yang  begitu tulus padanya dulu.

Dan sekarang Legi ingin mengambil kembali yang memang harus menjadi miliknya.

*Alsa*

Seperti rutinitas biasanya, setelah bel pulangan berbunyi Aldi bergegas menuju kelas Salju untuk mengajaknya pulang bersama. Ketika Aldi sudah sampai di kelas Salju, Aldi tidak melihat Salju berada, bahkan sahabat Salju pun juga tidak ada.

Alsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang