Waktu yang Berlalu

2.1K 235 8
                                    

Tidak terasa sudah dua minggu semenjak Salju berangkat ke Jerman. Aldi menjalankan hari-harinya seperti biasa.

Aldi dan lainnya sedang mempersiapkan untuk ujian akhir, Aldi tidak akan membuang waktu dengan hal yang tidak berguna lagi.

Dan hari ini di halaman markas DEVIL Aldi sedang melakukan pergantian ketua DEVIL dihadapan semua anggota.

Aldi mempercayakan DEVIL dengan adik kelasnya yang bernama Abimanyu Putra Dewantara yang tak lain adalah adik sepupu dari Hasta.

"Sekarang gue bisa percayakan DEVIL sama lo Bi." Ujar Aldi sambil menyerahkan kunci markas kepada Abimanyu.

"Thanks Al." Ucap Abimanyu seraya menepuk pundak Aldi pelan.

"Gue balik duluan." Setelah mengatakan hal itu Aldi langsung berlalu pergi meninggalkan acara tersebut.

Abimanyu pun menganggukan kepalanya, dan Aldi berjalan menuju motornya terparkir.

Ketika Aldi hendak naik ke atas motornya, tiba-tiba saja Lintang datang menghampiri Aldi.

"Kenapa lo pulang duluan?" Tanya Lintang.

"Gue harus ke suatu tempat." Sahut Aldi singkat dan Lintang yang mendengar hanya bisa menghela nafas.

"Bersabarlah sedikit, Salju pasti akan pulang secepatnya."  Lintang menatap Aldi dengan iba.

Semenjak kepergian Salju, Aldi sangat irit untuk berbicara. Terkadang Aldi sering duduk sendirian di rooftop sambil melihat pesan darinya pada Salju yang belum di balas sama sekali oleh Salju.

Aldi hanya menganggukan kepalanya singkat ketika mendengar ucapan Lintang.

Setelah itu Aldi langsung mengendarai motornya menuju tempat yang sedari tadi ada di pikirannya.

Aldi mengendarai motor dengan cepat menuju perumahan elit yang dulu menjadi tempat favoritnya.

Dan setelah melewati perjalanan cukup lama karena jalan penuh kemacetan, akhirnya Aldi pun sampai di rumah Salju.

Aldi memarkirkan motornya di pekarangan rumah Salju. Setelah itu Aldi masuk ke dalam rumah Salju sesudah membuka pintunya.

Orang tua Salju mempercayai Aldi untuk menjaga rumah Salju saat mereka berada di Jerman.

"Sepi sekali." Ucap Aldi dan berjalan menuju kamar Salju.

Semenjak kepergian Salju, Aldi selalu menjaga kamar Salju agar tetap bersih.

Aldi masuk ke dalam kamar Salju dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Salju.

"Sekarang kamu sedang apa Salju?" Tanya Aldi pada bingkai foto Salju yang ada di meja lampu tidur.

"Kamu akan pulang cepat kan?" Ujar Aldi dengan memeluk  bingkai foto itu erat.

Di waktu yang berbeda terlihat sosok Salju yang sedang dalam pengaruh obat penenang.

Setelah itu seorang dokter keluar dari ruangan Salju, orang tua Salju pun langsung menghampiri dokter tersebut.

"Wie geht es meiner Tochter?" Tanya Surya pada dokter itu.

("Bagaimana kabar putriku?")

"Weil der harte Aufprall ein Problem mit einem der Nerven in seinem Gehirn verursachte und die Ergebnisse der Operation später beeinflussen wird." Ucap dokter itu dengan wajah serius.

("Karena benturan keras menimbulkan masalah pada salah satu saraf di otaknya dan akan mempengaruhi hasil pembedahan nantinya."

"Gib dein Bestes für meine Tochter" Surya ingin yang terbaik untuk kebahagian putrinya.

Alsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang