Mulai Terungkap

2.1K 239 38
                                    

“Ada informasi apa lo tentang Devan?” tanya Aldi saat sudah masuk ke dalam markas dengan disambut sosok Hasta yang berdiri seraya memegang handphonenya.

“Gue ada rekaman yang menguatkan untuk memasuki Devan dalam penjara.” Hasta menyerahkan handphonenya pada Aldi.

Setelah itu Aldi langsung mendengarkan rekaman suara yang ada di handphone Hasta, Aldi tau yang menjadi lawan bicara Devan dalam rekaman itu adalah Legi.

Hingga sekarang Aldi tidak tau pasti bagaimana bisa Legi mengenali Devan.

Saat mendengar Devan berbicara ingin menyelakai dirinya, Aldi hanya menanggapi dengan wajah datar.

Aldi tidak terkejut lagi dengan apa yang di ucapkan oleh Devan, karena Aldi sangat tau bahwa Devan adalah orang yang sangat nekat untuk mendapatkan obsesinya itu.

“Gue rasa kita harus secepatya kirim Devan ke penjara, orang itu terlalu berbahaya dan juga gue khawatir kalau dia terlalu dekat dengan Salju.” ucap Aldi.

“Lo yakin? Gue rasa situasinya masih genting, gue takut lo gegabah ngambil keputusan ini.” Hasta mencoba menyakinkan Aldi bahwa ini belum waktu yang tepat untuk menangkap Devan.

“Gue nggak peduli, yang gue inginkan hanya mau melihat pembunuh saudara gue membusuk di penjara!” Hasta terkejut mendengar ucapan Aldi, Hasta sudah cukup lama tidak melihat Aldi yang seperti ini.

Hasta dapat melihat dengan jelas sorot mata Aldi yang penuh kebencian dan keputusasaan. Semenjak kematian Yuda,  banyak sekali beban yang dipikul Aldi.

Aldi harus menanggung kebencian keluarga besar atas kesalahpahaman kecelakaan Yuda, Aldi juga harus menanggung rasa sakit yang harus di tahannya ketika mengetahui bahwa perempuan yang dia cintai adalah mantan dari orang yang di cintai saudaranya sendiri.

“Oke, gue ngikutin apa kata lo aja. Gue harap lo bisa hati-hati.” ujar Hasta sambil menepuk pundak Aldi beberapa kali.

“Thanks, udah bantu gue.” Aldi sangat berterima kasih karena Hasta membantu dirinya menemukan bukti untuk menangkap Devan itu.

“Kalau gitu gue balik.” Ucap Aldi dan di balas Hasta dengan anggukan kepala.

Setelah itu Aldi beranjak pergi dari markas dan masuk ke dalam mobilnya. Aldi segera mengendarai mobilnya menuju kerumahnya, karena sekarang sudah larut malam membuat Aldi bergegas untuk pulang agar bundanya tidak khawatir.

Aldi mengendarai mobilnya dengan santai. Saat Aldi melintasi area taman, matanya melihat sosok Legi yang keluar dari mobil sambil menangis.

Melihat hal itu, Aldi pun menghentikan mobilnya dan segera keluar untuk menghampiri Legi yang sudah duduk di bahu jalan.

“Legi...” panggil Aldi dan sontak membuat Legi menyeka air mata dengan cepat agara tidak terlihat tapi itu hanya sia-sia karena Aldi sudah melihat semuanya.

“Aldi?! Kenapa lo bisa ada di sini?” tanya Legi.

“Seharusnya gue yang nanya itu sama lo, ngapain lo di sini malam-malam?”

“Gu-gue cuman cari angin doang kok.” mendengar ucapan Legi yang berbohong membuat Aldi hanya bisa menghela nafas berat.

Aldi tau bahwa Legi menangis karena Devan, karena rekaman yang di berikan Hasta padanya adalah rekaman yang baru saja di ambil.

Aldi tidak tau apa yang menyebabkan Legi menangis hingga seperti ini.
Aldi bisa melihat dari mata Legi bahwa dirinya menyukai Devan, tapi Aldi tidak bisa membiarkan Devan bernafas dengan nyaman setelah membuat saudaranya meninggal.

Alsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang