MENYESAL

5.6K 845 495
                                    

Sudah tiga hari lamanya semenjak Aldi menyebut Salju sebagai perempuan murahan, Aldi tidak pernah lagi melihat Salju dikantin atau dikoridor sekolah.

Dan semenjak itu Lintang tidak pernah ke markas DEVIL atau ikut ngumpul bareng bersama anak-anak DEVIL lagi.

“Lo nggak ada niatan minta maaf sama Salju gitu?” Tanya Rangga pada Aldi yang sedang asik merokok di pinggiran rooftop.

“Nggak.” Jawab Aldi santai dengan menghembuskan asap rokok dari mulutnya.

“Salju itu cewek bro! Kalau lo berantem sama Lintang gue nggak masalah tapi ini Salju. Lo udah bikin Salju kehilangan harga dirinya karena ucapan lo.” Tegur Rangga.

Dengan langkah pelan Rangga mendekati Aldi yang sedang duduk dan tanpa pikir panjang Rangga langsung memukul wajah Aldi dengan keras.

“Bangsat!!! Ngapain lo mukul gue?!” Ucap Aldi marah.

“Lo yang bangsat!!! Nyakitin hati cewek lebih buruk pada sampah Al!” Ucap Rangga dengan amarah yang memuncak.

Setelah mengucapkan itu Rangga pun meninggalkan Aldi sendirian di rooftop.
Aldi menatap lurus pintu rooftop yang tertutup ketika Rangga keluar.

Setelah mendengar ucapan Rangga otak Aldi pun dipenuhi dengan wajah Salju yang menangis karenanya.

Aldi sangat bingung siapa sebenarnya Salju bahkan Rangga sahabatnya sendiri pun sangat membelakan Salju.

Aldi mengusap wajahnya dengan kasar. Ini pertama kalinya dia dan sahabatnya bertengkar karena seorang cewek.

Sebenarnya di hati kecil Aldi, ia sangat merasa bersalah karena sudah membuat harga diri Salju terluka tapi ego dan gengsinya mengalahkan rasa bersalah itu.

“Haaa! Lama-lama gue bisa gila karena tuh cewek!” Ucap Aldi frustasi.

Merasa kesal Aldi pun keluar dari rooftop menuju kelasnya. Saat Aldi berjalan ke arah kelasnya, Aldi melihat Salju yang baru saja keluar dari perpustakaan sendirian.

Dengan cepat Aldi menghampiri Salju yang tidak jauh darinya.

“Tunggu! Gue mau ngomong sama lo.” Ucap Aldi dengan menarik pelan tangan Salju.

Dengan keras Salju menghentakkan tangan Aldi agar tangannya terlepas.

“Gue nggak mau.” Ucap Salju dengan suara dinginnya.

Dan itu membuat Aldi terkejut karena untuk pertama kalinya dia mendengar Suara Salju begitu dingin dan datar. Dan entah kenapa Aldi tidak suka Salju berbicara seperti itu padanya.

Ketika Salju ingin pergi meninggalkan Aldi, Aldi dengan cepat mencekal tangan Salju dan menariknya sampai Salju menubruk dada bidang Aldi.

Dan Aldi pun langsung menarik Salju ke koridor yang jarang di lewati para siswa.

“Lepasin! Lepasin gue!!!” Teriak Salju tapi Aldi tidak memperdulikan itu.

Aldi berjalan mendekati Salju, dan itu membuat Salju berjalan mundur untuk menghindarinya.

Salju pun terpojok di dinding sekolah. Karena mereka berdua sangat dekat, suara deru nafas mereka saling bersahutan.

“Gue mau ngomong sama lo.” Ucap Aldi.

“Dan gue nggak mau.” Ucap Salju dan langsung hendak pergi namun tangan Aldi lebih cepat menghadangnya.

“Kali ini aja dengarin gue.” Ucap Aldi dengan menatap mata Salju dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Gue, gue minta maaf atas ucapan gue yang kemaren.” Lanjut Aldi.

“Apa gue nggak salah dengar? Lo minta maaf?” Ucap Salju dengan tersenyum tipis.

Alsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang