Extra Part

3.5K 250 2
                                    

Terlihat Salju berjalan sendirian di koridor kampus, banyak pasang mata yang menatap dirinya.

Salju berjalan menuju ruangan BEM, di tangan Salju nampak sebuah tas kecil yang di bawanya.

Dengan pelan Salju membuka pintu ruangan BEM itu. Tapi detik kemudian Salju menghela nafas saat melihat Aldi yang sedang sibuk dengan laptop dan berkas proposalnya.

"Dia sibuk banget sampe lupa sama dirinya sendiri." Ucap Salju menatap sendu Aldi.

Salju berjalan menghampiri Aldi. Sedangkan Aldi masih belum menyadari keberadaan Salju. Ketika Salju berada di samping Aldi, dengan pelan Salju menyentuh tangan Aldi. Hingga membuat Aldi tersadar dari kesibukannya.

"Kamu? Kok nggak bilang kalau mau ke sini? Kan aku bisa jemput kamu." Ucap Aldi dengan menarik tangan Salju halus agar duduk di sampingnya.

"Kamu kan lagi sibuk, kamu udah makan?" Tanya Salju

"Udah, tadi nitip makanan sama Rangga. Aku senang kamu ke sini." Aldi mendekati tubuhnya pada Salju dan menaruh kepalanya ke pundak Salju.

Aldi meletakkan kepalanya ke pundak Salju karena merasa sangat lelah dengan pekerjaannya. Salju pun dengan lembut mengelus kepala Aldi.

"Kalau lelah, kenapa nggak istirahat Aldi?" Aldi tidak menjawab pertanyaan Salju melainkan semakin mempererat pelukkannya.

Salju menyentuh tangan Aldi dan Salju pun terkejut ketika merasakan tubuh Aldi yang panas.

Salju menguraikan pelukkannya dan segera mengambil jaket Aldi yang terletak di belakang kursi. Salju memakaikan jaket itu ke tubuh Aldi dan menutupnya dengan rapat.

"Kamu harus minum obat Al." Salju mengambil tas kecil yang di bawanya tadi.

Salju mengambil obat penurun panas dan segelas air, Aldi hanya diam menuruti Salju.

"Aku nggak suka ya kalau kamu kaya gini terus, badan kamu butuh istirahat Aldi."  Tegur Salju dengan mata yang memerah.

"Maaf, aku hanya ingin menyelesaikan tugas ku dengan cepat. Jadi aku bisa menghabiskan waktu ku sama kamu." Aldi mengelus pipi Salju pelan.

Salju pun tertegun saat mendengar ucapan Aldi. Salju tidak menduga bahwa Aldi melakukan semua hal ini untuk dirinya.

"Dengar Aldi, aku nggak akan kemana-mana lagi. Jadi kamu bisa menyelesaikan tugas kamu dengan santai. Kalau kamu sakit, aku bakalan sedih." Salju menyisir rambut Aldi dengan jari kecilnya itu dan itu membuat Aldi tersenyum.

"Aku takut kalau kamu pergi lagi dari aku, tapi kali ini aku tidak membiarkan kamu pergi kemana pun Salju." Ucap Aldi.

Ucapan Aldi membuat perasaan Salju semakin kuat untuk Aldi. Salju merasa bahwa Aldi adalah yang terbaik untuknya.

"Terima kasih Aldi karena sudah memilihku." Salju memeluk Aldi erat dan Aldi membalas pelukkan Salju tak kalah erat.

Aldi mencium pipi Salju dan mencium pucuk kepala Salju. Aldi sangat menyanyangi Salju.

"Seharusnya aku berterima kasih karena kamu sudah mau memilih ku dari segala kekuranganku." Ucap hati Aldi.

Tanpa mereka sadari ada dua orang yang melihat mereka dari balik pintu, dan orang itu adalah Bayu dan Tania.

Tania yang melihat Salju di perlakukan dengan lembut oleh Aldi pun sangat senang. Tania bersyukur bahwa sekarang sahabatnya bisa sembuh dari luka masa lalunya.

"Aldi sayang banget ya sama Salju." Tania mengagumi Aldi yang begitu sayang pada Salju.

Bayu yang mendengar langsung menarik wajah Tania ke hadapannya. Tanpa aba-aba Bayu langsung mencium pipi Tania berkali-kali hingga membuat Tania memukul Bayu untuk menghentikannya.

Alsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang