Untuk Aldi Mahesa

2.3K 243 20
                                    

Tidak terasa hari ini adalah hari terakhir ujian, terlihat sorak gembira seakan baru saja lepas dari beban hidup yang sangat sulit.

Aldi yang satu ruangan dengan Lintang pun sudah keluar lebih dulu, dan sekarang mereka menunggu teman-temannya yang lain keluar di pinggir lapangan basket.

"Gimana Al? Apa ada kabar dari Salju?" Tanya Lintang yang duduk di samping Aldi.

"Tidak ada kabar apapun sampai sekarang." Jawab Aldi dengan wajah datarnya.

Lintang yang mendengar hanya mendesah pasrah, Lintang pun juga bingung kenapa Salju menghilang tanpa kabar apapun.

Hampir satu bulan Salju pergi ke Jerman dan menghilang tanpa kabar membuat Aldi menjadi lebih dingin dari yang dulu.

"Ka Aldi..." panggil seorang perempuan cantik yang menggunakan pakaian cheerleader.

Aldi dan Lintang pun langsung berpaling ke arah orang yang memanggil nama Aldi.

"Siapa lo?" Aldi menatap sinis orang itu hingga membuat perempuan itu tertuduk.

"Aku Tasya ka." Ucap perempuan itu halus.

"Gue nggak kenal sama lo, dan ada urusan apa lo sama gue?" Aldi sangat terganggu dengan perempuan itu.

"Ini Aldi nggak bisa apa ngomong sama cewek lebih halus?!" Runtuk Lintang dalam hati yang melihat sifat Aldi yang begitu dingin untuk pada seorang perempuan.

Sedangkan perempuan itu pun mengeluarkan sebuah coklat yang terikat dengan pita merah. Wajah perempuan itu tersenyum ke arah Aldi, sedangkan Aldi hanya menatap datar coklat yang ada di hadapannya itu.

Lintang yang melihat pun seketika terkejut, Lintang yang sangat terkejut sampai membuat permen yang ada di mulutnya keluar.

"Ka Aldi, aku suka sama kakak. Kakak mau nggak jadi pacar aku?" Ucap perempuan itu tanpa rasa takut.

"Gue udah punya pacar!" Jawab Aldi tegas.

"Kakak bohong. Ka Salju udah ninggalin kakak, lebih baik kakak sama aku." Mendengar ucapan perempuan itu kilatan tidak suka terlihat jelas di mata Aldi.

Aldi yang semulanya sedang duduk, sekarang bangkit dan berdiri dihadapan perempuan itu. Aldi berjalan mendekati perempuan itu hingga jarak mereka sangat dekat.

Aldi meletakkan tangannya di pundak perempuan itu sebelum wajah mendekati telinga perempuan itu.

Wajah perempuan itu memerah dan tersenyum senang karena posisi Aldi yang sangat dekat dengannya.

"Dengar gue baik-baik! Cewek gue hanya Salju. Sekali lagi gue dengar lo ngomong buruk tentang Salju, gue bisa hancurin reputasi lo di sekolahan ini!" Ancam Aldi.

Mendengar ancaman Aldi, membuat perempuam itu ketakutan. Wajahnya seketika memucat, terlihat tangannya bergemetar.

Sedangkan Aldi berjalan kembali mendekati Lintang yang berdiri dengan wajah syok. Aldi mengambil tas dan menyampirkannya ke pundak.

"Gue balik duluan, gue capek. Bilang sama yang lain nanti malam langsung ke rumah gue aja ngumpulnya." Aldi menepuk pundak Lintang.

Setelah itu Aldi berjalan meninggalkan Lintang dan berjalan menuju parkiran motor untuk segera pulang.

***

Terlihat Salju yang terbaring lemah dengan bantuan selang oksigen dimulutnya. Astrid yang sedari tadi duduk menemani Salju, tidak melepaskan genggamannya pada tangan Salju.

Alsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang