Black storm

2.5K 423 128
                                    

"Apa ini benaran markasnya?" Rangga terlihat sangat syok ketika melihat gudang yang terlihat sangat kotor dihadapannya sekarang.

"Iya, gue dapat informasi ini dari Bara. Dan sudah pasti informasi ini sangat terpercaya karena Bara mendapatkan langsung dari bokapnya yang tak lain kepala kepolisian." ujar Hasta.

Sedangkan Aldi menatap gudang itu dengan datar, dan tanpa rasa takut Aldi berjalan masuk ke dalam. Sedangkan Rangga dan Hasta mengikutinya di belakang, wajah Rangga terlihat takut dan kesal.

"Sumpah! Ini markas atau tempat pembuangan sampah sih bego. Ini bau banget kek kepala lo Has!" ucap Rangga sambil menutup hidungnya.

"Lo mau gue cincang jadi kornet?!" Hasta yang kesal langsung mendorong kepala Rangga.

"Lo berdua bisa diam? Atau lo berdua mau gue tendang?" Aldi menatap Rangga dan Hasta dengan hunusan tajam.

Seketika Rangga dan Hasta pun terdiam membeku. Setelah di tegur, Rangga dan Hasta pun diam mengikuti Aldi masuk ke dalam markas itu.

Ketika masuk ke dalam Aldi melihat botol minuman keras berserakan,dan tak hanya itu di sana juga terdapat beberapa suntikan.

Aldi melangkahkan kakinya ke suatu meja yang tidak jauh darinya, di sana terdapat beberapa tumpukan berkas. Betapa terkejutnya di sana banyak tumpukan foto Yuda, bahkan foto Yuda yang sedang dalam pertandingan karate pun juga ada.

Ketika Aldi membuka laci meja, sontak mata Aldi membulat ketika melihat foto Salju. Di sana terlihat foto Salju dalam kegiatan sehari-hari, bahkan saat Salju sedang besama Aldi pun juga ada.

"Astaga! Ini orang bener psikopat!" Hasta terkejut ketika melihat semua foto-foto itu.

"Aldi! Lo harus liat ini." Rangga menyerahkan beberapa kertas yang dia temukan itu pada Aldi.

Aldi mengambil kertas itu dan membacanya dengan teliti, tanpa di duga ternyata isi kertas itu adalah berkas tentang perusahaan keluarga besar Mahesa.

Bahkan data saham pun juga ada, Aldi tidak pernah menduga akan menemukan hal besar seperti ini.

"Siapa target mereka sebenarnya, Salju atau keluarga gue?" tanya batin Aldi, Aldi meremas kertas itu.

Perasaan Aldi sekarang sangat khawatir dengan keadaan Salju, Aldi merasa bahwa Salju akan dalam bahaya. Karena bisa saja tanpa di duga Salju akan di culik lagi, dan itu sangat membuat Aldi takut akan terjadi sesuatu yang berbahaya.

"Rangga, lo harus selidiki orang-orang terdekat Salju bahkan masa lalunya. Dan Hasta, lo kerjasama dengan Bara untuk mencari orang yang bertato bunga mawar itu." titah Aldi tegas.

"Baik!" sahut Rangga dan Hasta bersamaan.

*Alsa*

Salju yang menggunakan dress berwarna biru muda memasuki cafe dengan wajah yang napak lelah. Salju kelelahan karena hari ini dia harus mengurus beberapa berkas para donatur panti jompo.

Dengan langka yang gontai Salju berdiri mengantri untuk memesan minuman. Detik kemudian Salju merasakan yang amat sakit di bagian kepalanya.

Karena merasa sangat sakit, Salju memilih keluar dari cafe menuju mobilnya terparkir.

Ketika Salju ingin membuka pintu mobil, tiba-tiba pengelihatan Salju menjadi putih hitam dan setelah itu Salju pun jatuh pingsan.

Bertepatan dengan itu Elvano dan seorang perempuan yang di goncengannya terkejut melihat Salju pingsan.

"SALJU!!!" sontak Elvano langsung menghampiri Salju yang sudah tergeletak di tanah.

Alsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang