“Bunda...Sal izin berangkat mau jogging dulu.” izin Salju pada bundanya yang sedang asik menyiram tanaman di taman.
“Iya hati-hati, jangan lupa kamu harus pulang sebelum jam 10 ya.” ucap Astrid untuk mengingatkan Salju.
“Iya bunda, kalau gitu Sal langsung berangkat aja.” pamit Salju dan di balas Astrid dengan anggukkan singkat.
Salju pun berlari kecil menjauhi rumahnya menuju ke taman kota untuk jogging.
Hari ini Salju menggunakan pakaian olahraga yang sangat mempesona, dengan pakaian olahraga yang cukup ketat berwarna hitam dan celana training berwarna orange.
Pakaian Salju sedikit memperlihatkan bagian perutnya dan itu membuat banyak pasang mata tidak bisa mengalihkan matanya dari Salju.
Ketika Salju mencoba mengikat tali sepatunya yang terlepas, tiba-tiba sebuah tangan lebih dulu mengikat tali sepatu Salju.
Salju pun terkejut dengan hal itu, seseorang yang mengikat tali sepatu Salju ternyata adalah Devan.
“Devan?!” Salju sangat terkejut saat melihat bahwa Devan lah yang membantu dirinya mengikat sepatu tadi.
“Lain kali ikat yang kuat, kaki lo bisa aja cedera kalau jatuh karena tersandung.” ucap Devan lembut.
“Terima kasih, lo suka jogging disini juga?”
“Iya, mau bareng?”
“Ayok! Gue senang banget kalau ada teman jogging.” Salju pun mengiyakan ajakan Devan dengan senang hati.
Salju dan Devan berjalan berdampingan dengan sesekali bertukar canda tawa.
Devan yang melihat Salju yang sudah cukup kelelahan, akhirnya memutuskan untuk mengajaknya duduk di kursi taman.
“Lo tunggu di sini sebentar, gue mau beli minuman dulu.” Devan pun langsung berlari untuk membeli minuman dan tidak sempat Salju cegah, Salju tersenyum kecil melihat kelakuan Devan yang sulit di tebak.
Salju pun duduk sendirian di kursi taman seraya menunggu Devan kembali.
Saat mata Salju melihat orang-orang yang berlalu-lalang, seketika mata Salju membulat saat melihat Aldiyang berdiri tidak jauh dari tempat dirinya.
Salju yang terkejut pun langsung berlari meninggalkan kursi taman itu, Aldi yang melihat Salju berlari menghindarinya segera berlari menyusul Salju.
Aldi yang melihat pakaian Salju yang tercukup terbuka membuat Aldi kesal.
Aldi dengan cepat menangkap tangan Salju dan alhasil membuat Salju berbalik paksa menghadap Aldi.Tatapan mata Aldi sangat marah, karena melihat penampilan Salju yang cukup terbuka.
“Lepasin gue!”Salju yang marah pun menyentak tangan Aldi kasar. Salju yang sudah terlepas dari Aldi segera berlari.
Karena terburu-buru, Salju pun tersandung dan membuat kaki Salju terkilir.
Melihat Salju terjatuh, Aldi segera menghampirinya. Aldi melepaskan jaket parasut dan memakaikannya ke Salju, hal itu membuat Salju terdiam dengan detak jantung yang berdegub kencang.
“Kenapa lo lari?” tanya Aldi dengan wajah datarnya.
“Terus kenapa lo sendiri ngejar gue?” tanya Salju balik dan hanya bisa membuat Aldi menghela nafas lelah.
“Gue nggak suka liat lo pake baju kaya gini.” ujar Aldi.
“Terserah gue, dan itu bukan urusan lo!”
“Kata siapa itu bukun urusan gue? Jangan lupa kalau gue udah nyatain perasaan gue ke lo, jadi hanya lo yang ada di pandangan gue dan gue nggak akan pernah lepasin lo!” sontak Salju terdiam saat ucapan panjang dari mulut Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsa (END)
Ficção AdolescenteAldi Mahesa adalah cowok berparas tampan menjadi idola semua siswi SMA Ganesha. Aldi adalah orang yang paling ditakuti karena ia adalah pemimpin "GENG DEVIL". Aldi sangat anti dengan perempuan kecuali terhadap Legi Wijaya teman masa kecil dan cinta...