“Sal, kemaren lo tau nggak kemana anak DEVIL?” tanya Tania.
“Gue juga nggak tau Tan, Aldi nggak ada kabar sama sekali kemaren.” ujar Salju.
Kemaren Aldi dan semua temannya tidak ada yang berhadir ke sekolah, Salju mencoba menghubungi Aldi tapi telpon Aldi tidak aktif.
Perasaan Salju sebenarnya tidak tenang, tiba-tiba Salju merasakan khawatir pada keadaan Aldi sekarang.
Salju merebahkan kepalanya di atas meja agar bisa menghilangkan rasa khawatirnya.Meskipun sekarang hubungan Aldi dan dirinya sudah menjadi dekat tapi Salju merasa ada satu hal yang di sembunyikan Aldi darinya.
“Sal tiba-tiba perasaan gue nggak enak, nggak biasanya Bayu nggak ada kabar?” wajah Tania cemberut seraya melihat handphonenya memastikan kalau-kalau ada pesan dari Bayu.
Salju dan Amanda yang mendengar ucapan Tania pun tertawa geli. Tania selalu menghindar pembicaraan kalau mengarah Bayu, tapi sekarang Tania malah menunjukkan perasaan khawatirnya.
“Aciyeee mulai suka ya sama Bayu...” ledek Salju dan membuat Tania tertunduk malu.
“Gimana gue nggak suka sama Bayu coba, dia ngejar gue terus.” ujar Tania.
“Kenapa lo nggak bilang aja suka sama dia.” Amanda gregetan dengan sikap Tania dan Bayu yang selalu main kucing-kucingan.
“Kan gue nunggu dia nembak gue...” jawab Tania dengan dengusan kecil.
“Oh jadi lo mau gue tembak.” Sontak Salju, Tania dan Amanda berbalik melihat sumber suara tersebut.
Betapa terkejutnya mereka ketika melihat Aldi, Bayu dan Rangga berdiri di depan pintu kelas mereka. Rangga tertawa geli ketika melihat wajah terkejut mereka bertiga, sedangkan Aldi berjalan menghampiri Salju.
“Kenapa nggak ke kantin?” tanya Aldi dengan memainkan anak rambut Salju.
“Lagi nggak lapar aja. Eemm kemaren kamu kemana aja?” Salju sangat khawatir ketika melihat luka sobek di sudut bibir Aldi.
“Biasa kerjaan cowok. Khawatir ya?”
“E-emm nggak kok.”
Salju menundukan kepalanya karena malu, sekarang wajah Salju memerah karena godaan Aldi padanya.
Aldi tersenyum tipis melihat Salju yang malu-malu, karena Salju sangat menggemaskan membuat Aldi tidak bisa menahannya untuk mencubit pipi Salju.
“Mau temanin aku ke sanggar sebentar?” ajak Aldi dan membuat Salju mendongakkan kepalanya melihat Aldi.
“Mau ngapain?” tanya Salju bingung.
Melihat Salju yang bingung pun membuat Aldi tersenyum geli. Tanpa menunda waktu, Aldi menarik tangan Salju mengajaknya pergi dari kelas menuju sanggar. Salju yang bingung pun hanya diam mengikuti langkah Aldi.
Sebelum keluar dari kelas, Salju melihat kedua sahabatnya sedang di rayu Bayu dan Rangga. Salju bisa menebak bahwa sebentar lagi dia akan mendapatkan kabar jadian mereka semua.
Sedangkan Aldi menggenggam tangan Salju lembut. Tanpa di sadari Salju, Aldi memandang wajah Salju dengan sendu.
Aldi ingin sekali berbagi masalah dengan Salju karena sekarang Aldi sangat membutuhkan seseorang untuk bersandar.
Aldi menghentikan langkahnya dan sontak membuat Salju juga ikut berhenti. Aldi diam cukup lama sembari menatap lekat mata Salju, Aldi ingin sekali mengungkapkan identitas sebenarnya pada Salju.
Tapi sekarang bukan waktu yang tepat, Aldi sampai sekarang belum bisa menemukan pelaku sebenarnya pembunuh Yuda.
Tapi di satu sisi Aldi juga takut jika Salju mengetahui tentang kebenarannya dari orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsa (END)
Ficção AdolescenteAldi Mahesa adalah cowok berparas tampan menjadi idola semua siswi SMA Ganesha. Aldi adalah orang yang paling ditakuti karena ia adalah pemimpin "GENG DEVIL". Aldi sangat anti dengan perempuan kecuali terhadap Legi Wijaya teman masa kecil dan cinta...