Tak Sengaja

5K 932 521
                                    

Minggu siang yang cerah ini, Salju berbelanja bahan-bahan untuk membuat roti di supermarket.

Hari ini Salju berbelanja sendirian karena bunda dan ayahnya menghadiri acara wisuda kaka perempuannya di belanda.

Salju sangat menyukai roti hal itu yang membuat dia bisa membuat roti sendiri. Dan lagi pula bunda selalu memberikan nasehat bahwa perempuan itu harus bisa masak agar kalau nanti sudah berkeluarga tidak terkejut lagi.

“Eemm...apa lagi ya yang kurang” Gumam Salju dengan mendorong troli sambil melihat kertas daftar belanjanya.

Karena terlalu fokus membaca daftar belanja, Salju sampai tidak melihat bahwa ada orang didepannya.

Brakkk

Alhasil Salju menabrak troli orang itu. Dan betapa terkejut Salju melihat orang yang dia tabrak itu.

“Kenapa gue ketemu nih orang mulu sih!” Ucap Salju kesal ketika melihat sosok Aldi lah yang dia tabrak tadi.

“Bosan gue liat lo mulu.” Celetuk Aldi dengan wajah datarnya.

“EH MANUSIA KALENG! LO KIRA GUE NGGAK BOSAN APA LIAT LO!” Semprot salju dengan suara toanya. Dan Aldi pun hanya diam menatapinya datar.

“Bilang aja kalau suka sama gue.” Ujar Aldi dengan pedenya.

Salju yang mendengar ucapan Aldi yang begitu pede membuat Salju geli sendiri. Salju tak habis pikir bahwa ketua geng DEVIL yang terkenal begitu menakutkan mempunyai sifat percaya diri yang akut.

“Eh! Dari pada sama lo gue lebih milih Lintang yang lebih baik sama gue.” Ucap Salju.

Entah kenapa Aldi begitu kesal ketika mendengar nama Lintang keluar dari mulut Salju.

Dengan keras Aldi menarik tangan Salju, alhasil jarak tubuh mereka sangatlah dekat.

“Dengar cewek bar-bar! Gue nggak suka dibandingin sama orang lain meskipun sama sahabat gue sendiri.” Bisik Aldi tepat ditelinga Salju.

Sontak membuat bulu kuduk Salju merinding ketika merasakan deru nafas Aldi di lehernya. Dan itu membuat pipi Salju memerah.

Aldi yang melihat pipi Salju yang memerah pun tersenyum kecil, rasanya menyenangkan ketika menggoda Salju seperti ini menurut Aldi.

“Aldi! Kamu apain anak orang?” Panggil Nara pada Aldi ketika ia melihat anaknya itu menarik tangan anak perempuan begitu keras. Nara pun langsung menghampiri putranya itu.

Dia pun memukul lengan putranya karena kelakuan anaknya yang begitu nakal. “Kamu apain dia? sampai muka dia merah gitu.”

“Dianya aja yang bar-bar bunda.” Ucap Aldi santai dan semakin membuat Nara kehabisan akal untuk menegur anaknya itu.

“Eemm kamu siapa?” Tanya Nara pada Salju.

“Sa-saya Salju tante.” Jawab Salju salah tingkah ketika diberhadapan dengan ibunya dari musuhnya.

“Kamu pacarnya Aldi ya? cantik banget sih, namanya juga lucu.” Ucap Nara begitu senang ketika melihat anak perempuan yang ada dihadapannya ini.

Aldi membulatkan matanya ketika mendengar dugaan dari bundanya itu. Aldi tak habis pikir kenapa bundanya bisa menduga bahwa Salju adalah pacarnya.

Padahal bundanya tau Legi lah perempuan satu-satunya yang dia sayangi.

“Apaan sih bunda...” Sangkal Aldi yang kesal pada bundanya itu.

“Nggak tante, saya bukan pacarnya Aldi. Saya cuman teman satu sekolah Aldi doang kok tan.” Jelas Salju pada Nara.

“Yah... kok nggak pacaran aja sih. Kamu juga cantik, cocok banget sama anak tante yang ganteng ini.” Ucap Nara dengan mendesah kecewa ketika mendengar ucapan Salju.

Alsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang