Gantungan

5.1K 885 609
                                    

Terlihat tiga orang gadis tengah duduk santai di kantin setelah menyelesaikan mata pelajaran matematika yang sangat menguras tenaga dan pikiran mereka setengah mati. Salju terlihat tengah merenggangkan semua otot-ototnya yang terasa lelah.

“Sumpah ya, tuh bapak gendut kalau ngasih soal nggak kira-kira.” Ucap Tania kesal.

“Iya! hampir mati gue ngerjain soalnya.” Lanjut Amanda dengan omelannya yang membuat Salju jengah dengan tingkah laku kedua sahabatnya itu.

“Lo berdua berlebihan banget sih.” Ucap Salju santai sambil menyeruput jus melon miliknya.

“Lo mah enak, anak pinter mah bebas.” Ujar Tania.

Ketika mereka asik berbicara tiba-tiba ada yang merangkul Salju, sontak Salju pun terkejut. Ketika Salju melihat siapa yang merangkul dirinya ia pun hanya menghela nafas pelan.

“Lintang! Lo bisa nggak sih, nggak ngagetin orang.” Ucap Salju kesal seraya memukul lengan Lintang.

Lintang yang dimarahi hanya terkekeh geli ketika melihat wajah Salju yang begitu kesal karena dirinya.

“Kalau liat lo berdua gue berasa jomblo banget anjirr.” Keluh Amanda.

“Gue itu iri liat lo berdua.” Ujar Bayu jengah ketika melihat Lintang yang mengelus pelan kepala Salju dengan romantis.

Lintang tidak memperdulikan godaan teman-temannya itu. Lintang terlalu fokus memandangi wajah cantik Salju dan itu membuat Salju risih.

Tanpa memperdulikan Lintang, Salju pun tetap melanjutkan kegiatan makanannya yang tetunda.

“Lo nggak capek apa liatin gue kek gitu?” Tanya Salju heran pada Lintang.

“Nggak ada capeknya liatin wajah lo yang cantik itu Sal.” Jawab Lintang sambil mencubit pipi chuby milik Salju.

Salju yang mendengar rayuan gombal milik Lintang hanya menghela nafas pelan. Menurut Salju sifat Lintang tidak berubah sama sekali dari awal Salju kenal.

Semenjak Lintang pernah menolong Salju ketika MOS mereka berdua pun sampai sekarang menjadi sangat dekat.

Awalnya Salju mengira Lintang adalah tipe cowok yang dingin tapi nyatanya Lintang adalah cowok paling pecicilan menurut Salju. Apalagi Lintang sering mengeluarkan seribu rayuan pada dirinya.

Tapi yang membuat Salju merasa aneh. Lintang akan bersikap pecicilan hanya pada dirinya saja tidak terhadap cewek-cewek yang lain. Lintang akan bersikap dingin ketika dengan cewek-cewek yang lain.

“Oh iya Sal, gue ada hadiah nih buat lo.” Ucap Lintang sambil mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.

Mata Salju pun jadi berbinar-binar ketika melihat gantungan doraemon yang sedang dipegang oleh Lintang. Lintang pun menyerahkan gantungan itu pada Salju. Salju pun dengan senang hati menerima hadiah itu dari Lintang.

“Lo tau banget sih kesukaan gue Lin.” Ucap Salju senang ketika mendapatkan gantungan doraemon dari Lintang.

Lintang sangat tau bahwa Salju sangat menyukai doraemon dan lebih tepatnya Salju adalah maniak doraemon.

Makanya dari itu Lintang tau bahwa Salju akan menyukai hadiah darinya itu.

“Suka nggak sama hadiahnya?”

“Suka banget! Makasih Lintang.” Ucap Salju tulus dengan senyuman manisnya.

“Iya, snow white ku.” Ucap Lintang mengelus lembut kepala Salju.

Tania, Amanda dan Bayu yang melihat pun tak tangan melihat adegan romantis itu. Bagi mereka adegan ini sangat menyakitkan hati para jomblo.

“Kenapa mereka nggak pacaran aja sih?” Gumam Tania gemas sendiri ketika melihat tingkah laku Lintang dan Salju yang begitu romantis.

Alsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang