Mustahil

3.1K 479 88
                                    

“Dek kenapa kamu bisa kaya gini sih?!” Awan sangat histeris melihat wajah Salju yang pucat.

Awan yang di beri kabar dengan Rangga bahwa Salju masuk rumah sakit setelah di culik, Awan pun langsung meninggalkan urusan bisnisnya dan langsung menghampiri Salju di rumah sakit. Awan sangat khawatir dengan adik perempuannya itu.

“Ka Awan kok ada di sini?” Salju bingung bagaimana Awan bisa tau tentang keadaannya sekarang seperti ini.

Salju berusaha bangun untuk duduk tapi dengan cepat Awan menghalanginya. Awan pun duduk di samping kasur Salju di rawat.

Sudah beberapa kali Awan menghela nafas berat ketika melihat keadaan Salju yang sangat memperhatin.

“Kakak di kabarin Rangga kalau kamu di culik, untung aja bunda sama ayah nggak tau tentang ini kalau nggak mereka pasti sangat khawatir.” ucap Awan.

“Maafin Sal ya kak...” ucap Salju pelan.

“Yaudah, sekarang kamu istirahat aja lagi kaka mau keluar sebentar.” ujar Awan seraya menarik selimut agar Salju tidak kedinginan.

Setelah itu Awan pun keluar dari ruangan Salju. Ketika Awan keluar, ia di kejutkan dengan Rangga yang sudah berdiri dengan wajah datarnya.

Awan menarik tangan Rangga menjauh dari ruangan Salju.

“Sekarang lo bilang sama gue, kenapa Salju bisa kaya gini?” Awan dengan kasar menyentak tangan Rangga.

“Salju di culik karena ada orang yang ingin membalas dendam sama Aldi, dan Salju sebagai umpannya.” jelas Rangga.

“Apa maksud lo Aldi Mahesa saudara dari Yuda Mahesa mantan cowoknya Salju itu?” wajah Awan sangat syok.

Tanpa ada yang tau Aldi sudah mendengar semua ucapan mereka, dengan langkah perlahan Aldi menghampiri Awan dan Rangga.

Terlihat wajah Aldi yang datar, Awan dan Rangga sangat terkejut ketika melihat Aldi sudah berda di hadapan mereka.

“Apa maksud kalian tadi?” tanya Aldi dengan mata yang mulai memerah.

“Al, maksud gu-”

“Apa benar Salju adalah mantan dari Mahesa yang tidak lain saudara gue sendiri.” Aldi langsung menyela ucapan Rangga.

Awan dan Rangga yang mendengar pertanyaan Aldi hanya bisa diam tertunduk.

Sedangkan Aldi yang melihat keterdiaman Awan dan Rangga pun melangkahkan kakinya pergi dari rumah sakit.

Aldi pergi dari rumah sakit dengan membawa motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, Aldi tidak memperdulikan orang-orang yang menyumpah serapah dirinya.

Sekarang Aldi sudah sampai di rumah dengan langkah tergesak – gesak masuk ke dalam rumah.

Sekarang Aldi berdiri di depan pintu kamar Mahesa, semenjak Mahesa meninggal, Aldi tidak pernah lagi masuk ke dalam kamar itu.

Dan hari ini untuk pertama kalinya setelah Mahesa meninggal, Aldi masuk ke dalam kamar Mahesa.

“Esa, gue kembali.” gumam Aldi pelan ketika sudah masuk ke dalam kamar Mahesa.

Terlihat kamar Mahesa yang masih bersih dan rapi, bahkan foto Aldi dan Mahesa masih terpapang jelas di meja samping kasur Mahesa.

Dengan langkah perlahan Aldi menuju lemari  baju milik Mahesa. Tangan Aldi mengambil handphone milik Mahesa yang masih tersimpan di lemari baju itu.

Ketika Aldi membuka layar handphone Mahesa, Aldi melihat foto Mahesa dan Salju yang sedang tertawa bebas.

Seketika tubuh Aldi meluruh ke lantai tak bertenaga. Air mata Aldi tak bisa tertahankan lagi, air matanya mengalir deras di pipi.

Alsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang