Sheira dan Azura bergerak dengan cepat alias lari dengan sekuat tenaga mereka.
Sedangkan di sisi lainnya,pertempuran masih berlanjut. Untuk masa depan manusia,untuk dunia,mereka mengarahkan semua kekuatan yang mereka miliki.
"TANJIROU! BERFOKUSLAH UNTUK BERTAHAN HIDUP! KAU TIDAK BOLEH MATI! DENGAR! KAU TIDAK BOLEH MATI!"
"NEZUKO AKAN KEMBALI MENJADI MANUSIA LAGI! KAU DAN NEZUKO AKAN PULANG KE KAMPUNG HALAMAN KALIAN! KELUARGAMU...SUDAH MENUNGGU KEDATANGAN KALIAN!" Teriak Zenitsu.
"AZURA AKAN DATANG,SEBENTAR LAGI! AZURA DAN GURUNYA!" Teriak Zenitsu lagi.
𝘠𝘢,𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨..𝘒𝘢𝘯?
*****
"Apakah di sini?" Mereka telah sampai di puncak atas gunungnya.
"Jika melihat matahari terbit ataupun terbenam,kurasa tempat ini yang paling cocok" Ucap Sheira.
"Pemandangannya bagus juga..Lalu di mana--" Azura melihat pohon yang sangat besar. Dengan bunga bunga berwarna biru muda dan putih.
"Besarnya! Inikah tempatnya? Lalu di mana batunya?" Kagum Azura.
"Itu bukan sih?" Sheira menunjuk batu yang cukup besar di depan pohon tersebut.
"Mungkin.." Azura berjalan menuju ke batu tersebut.
"Ya..Ini dia..Kalimat demi kalimat yang terukir dalam batu ini. Batu Raewong" Ucap Sheira.
"Ini..Tulisan Otou-san..." Ucap Azura sambil mengelus ukiran tulisannya.
"Akhirnya..ketemu..juga..." Sheira menghela napas panjangnya.
"Semuanya ada di sini..Kan?" Sheira tersenyum simpul.
"Mari..Kita baca dengan seksama,dan diusahakan dengan cepat"
❀❀❀The Hero & Legend's❀❀❀
"Oi! Jangan ke sana! Nanti kau akan mendapatkan kutukan!" Dia menarik lengan anaknya agar jauh jauh dari pemuda tersebut.
"Kenapa? Aku sudah dewasa! Aku bisa bergaul dengan siapapun!" Bantah si pemuda yang tak lain anaknya.
"Jangan! Dia keturunan Miamora! Kalau dibilangin menurutlah kepada orang tua!" Orang tuanga memukul punggung anaknya dengan keras.
Semuanya berbisik bisik serta menghindari pemuda yang memakai Haori biru muda dengan gradasi bawah berwarna putih.
Bisikan itu,dia menghiraukan bisikan,tatapan,serta makian yang ia dapatkan dari semua orang.
Senyum.
Itu yang ia balas kepada semua orang yang sangat membenci dirinya.
"Dia malah senyum sendiri!"
"Udah gila kali ya? Ih! Jauh jauh ah!" Pemuda tersebut menghentikan senyumannya lalu menghela napas panjang. Dia mempercepat langkah kakinya...
Sesampainya dia ditujuannya,dia duduk lalu bersender di depan pohon tersebut sambil memejamkan matanya.
𝘕𝘢𝘴𝘪𝘣..𝘛𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳..𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘯𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘵𝘶..
KAMU SEDANG MEMBACA
"The Night" [KNY FF] || HIATUS + REVISI
Fanfiction‼️CERITA INI MENGANDUNG SPOILER DARI MANGANYA‼️ "Wah,malam ini indah sekali ya" Ucap gadis yang berusia 6 tahun. Siapa sangka kata katanya tersebut membuatnya menyesal seumur hidupnya.. Malam sangatlah indah dan menawan jika diperhatikan secara seks...