[SEASON 2] Amara & Jorish

218 33 40
                                    

"ADUH!" Gadis tersebut mengemut jarinya karena dia tak sengaja menyentuh air panas.

"Makannya hati hati bocah" Ucap Hyongsai,Hyongsai memberikan gadis tersebut sebuah tissu dingin.

"Eh? Ga usah atuh.." Ucap gadis tersebut. Namanya Amara Radista. Fakta mengejutkannya dia masih berumur 13,jangan salah,bocah bocah gini dia sangat kuat. Iyalah dia termasuk 6 manusia segel ke 4.

"Bodoh,lagian kenapa kau memasukkan tanganmu?" Hyongsai memutarkam bola matanya dengan malas.

"Entah,serasa ada yang merasukiku"

"Emang ada"

"Iya juga"

"Udah ah cepetan. Dimarahin Sa baru tahu" Hyongsai meninggalkan Amara.

"Et dah.." Amara adalah gadis kelahiran Tanah Surabaya. Sikapnya itu tidak mencerminkam orang Yogyakarta ataupun Indonesia,entah kenapa padahal dia asli Indonesia.

"SUDAH SELESAAAAII!!" Amara meletakkan makanannya.

"Ga diracunikan?"

"Iya aku racuni"

"Ya gak lah" Amara duduk di depan Hyongsai.

"Jadi,katanya kalian ingin menceritakan mengenai kehidupan kalian,dari awal hingga kalian mendapatkan segel" Ucap Hyongsai.

"Itu kita beneran?"

"Iyalah. Aku sudah menceritakan semuanya" Ucap Hyongsai.

"AKU AKU! AKU DULU!" Amara mengacungkan tangannya.

"Terserah"

"Baik baik,dengarkan ya!"

𓂸Kisah Amara𓂺

Gadis tersebut melangkahkan kakinya menuju ke suatu tempat. Tempat di mana orang orang menyebutnya dengan 'Candi Borobudur'. Dulu,belum ada tiket tiketan untuk memasuki tempat tersebut. Siapapun boleh melihatnya asal dia tertib.

"Dek,mung mluku alon alon atuh..." Gadis tersebut cengir.

"Maaf!" Dia menyalimi tangan orang yang menasehatinya.

"Arep Kenyang endi?"

"Ah,aku pingin menyang candi borobudur" Orang tersebut mengangguk.

"Ya ati ati" Gadis tersebut akhirnya sampai di tempat tujuannya.

"Huwaa!!"

Brak! Gadis yang bernama Amara tersebut noleh ke belakang. Melihat ada penjaga Candi yang sedang memukul salah satu pengunjung,pengunjung tersebut adalah wanita lansia,dia seorang pemulung.

"Sampeyan neng kene nyolong,bener!?" Amara mengernitkan keningnya.

"Tidak..Saya tidak bermaksud"

"Dia menggunakan bahasa Indonesia asli" Ucap salah satu pengunjung.

"Sudah,kasihan. Katanya siapapun boleh mengunjunginya" Tiba tiba pria yang gans sekali wajahnya menepuk pundak pengawal tersebut.

"Pangeran!? Sampeyan teka kene?" Orang yang diduga pangeran tersebut ngangguk kecil.

"Wah dia pangeran" Gumam Amara. Pangeran tersebut melirik gadis yang kira masih berusia 7 tahun.

"The Night" [KNY FF] || HIATUS + REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang