Bismillah. Semoga suka ^^
•••Nolan bohongin gue?
Nayyara mengigit bibir bawahnya, merasa kesal dengan Nolan. Nayyara tidak tahu apa yang terjadi sampai Nolan berbohong pada dirinya.
Bahkan kemarin Nolan bilang bahwa hari ini akan mengajaknya bertemu sutradara. Tapi nyatanya Nolan tadi malah asik dengan Natasha dan teman-temannya.
Bahkan selama dengan Nayyara, Nolan diam saja. Nayyara jadi berpikir jika kesalahannya besar. Padahal jika dipikir-pikir hanya sepele.
"Non, gapapa?" tanya Bi Aci menyadarkan Nayyara.
"Ah em ... gapapa kok, bi. Bibi masuk aja, gapapa." Bi Aci mengangguk seraya tersenyum, dan setelahnya Bi Aci masuk.
Sekarang Nayyara bingung, haruskah ia menunggu Nolan atau pulang. Tapi juga untuk apa Nayyara segininya?
"Apa sih, Nay. Biarin aja lah dia. Dia juga bukan siapa-siapa lo," gumam Nayyara pada dirinya sendiri. Saat Nayyara hendak melangkahkan kakinya keluar rumah Nolan.
Tiba-tiba sorot lampu mobil menyilaukan matanya. Dari kejauhan Nayyara tahu itu mobil Nolan. Dan Nayyara sangat tidak ingin bertemu Nolan, dengan cepat Nayyara berusaha lari.
Sialnya Nayyara menginjak tali sepatunya sendiri. Membuat gadis itu terjatuh dan menyebabkan lututnya berdarah.
Nolan yang sudah keluar mobil tercengang melihat hal itu. Dari arah berlawanan, Nolan melihat ada mobil mengebut. Nolan semakin panik.
"NAYYARA!!!" Dengan cepat Nolan berlari dan langsung menggendong Nayyara. Untungnya keduanya selamat.
Nayyara yang panik refleks melingkarkan kedua tangannya di leher Nolan. Nolan langsung membawa gadisnya itu ke dalam.
Nolan mendudukkan Nayyara di sofa. Nayyara meringis kesakitan, bahkan celananya saja sampai robek.
"Kenapa bisa di sini?" tanya Nolan seraya mengobati lutut Nayyara yang berdarah. Sedangkan Nayyara tidak mempedulikan pertanyaan Nolan, Nayyara sibuk menahan jeritan sakitnya.
Setelah selesai mengobati lutut Nayyara, Nolan menatap Nayyara dalam. Nayyara yang ditatap malah buang muka.
"Kenapa lo di sini?" Nayyara menoleh kearah Nolan, ia terkekeh sinis.
"Kenapa? Ketahuan kan bohongnya, cih." Nayyara kembali buang muka. Sedangkan Nolan menunduk, tahu akan kesalahannya.
Seketika Nolan meraih kedua tangannya Nayyara. Nolan mengelus lembut kedua tangan Nayyara dengan ibu jarinya. Reflek Nayyara menoleh.
"Maafin," ucap Nolan dan setelahnya ia mengecup kedua tangan Nayyara. Nayyara dapat melihat ketulusan itu.
"Ke-kenapa bohong?" tanya Nayyara gugup. Nolan tersenyum sejenak, tangan kanannya mulai bergerak. Mengelus lembut pipi kiri Nayyara.
"Maafin, gue nggak niat bohong kok. Lo harus tahu. Kadang orang memilih bohong, karena dia nggak mau nyakitin orang itu dengan kejujuran."
Nayyara menatap lekat manik mata Nolan. Terlihat mata Nolan seperti panda, Nayyara yakin Nolan sangat lelah.
"Gue tadi ke rumah sakit, jangan panik dulu." Nayyara yang tadi sudah hampir panik kembali bernapas lega.
"Gue dari kemarin sore sariawan, sakit banget. Buat ngomong aja susah, sakit lagi. Makanya dari rumah lo gue ke rumah sakit. Kalo gue kasih tahu lo, lo panik lagi."
Nayyara membulatkan matanya. Jadi ini penyebab Nolan jadi pendiam. Nayyara jadi ingat saat tadi Nolan meminta maaf di rumahnya, terlihat kesakitan saat berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
N & N [Selesai]
Teen Fiction"Apa yang kita sama-sama mau udah kita dapat. Itu artinya hubungan kita selesai." [SELESAI] ••• Namanya Nayyara Sheerin Zavira, gadis cantik dengan kehidupan sederhana. Yang mempunyai sebuah obsesi besar dan begitu mengg...