31- KENYATAANNYA

229 37 67
                                    

Selamat membaca. Semoga suka^^
•••

"OMONG KOSONG!!"

Semuanya langsung menatap kearah lelaki paruh baya itu. Nayyara mengernyit melihat bapak itu. Sedangkan lelaki paruh baya itu, menatap Natasha dengan tajam.

Tangannya sudah mengepal erat, urat-uratnya nampak jelas. Wajahnya terlihat merah padam. Napasnya terlihat menggebu-gebu.

Natasha menelan salivanya susah payah. Ia berdehem sejenak, guna menetralkan dirinya.

"Ma-maaf, om. Ta-tapi memang seperti ini nyatanya. Nayyara itu cewek murahan."

Natasha menunduk ketika melihat sorot mata rekan bisnis papanya itu semakin tajam. Natasha tidak terlalu kenal lelaki paruh baya itu, tapi Natasha tahu itu teman Papanya.

"Diam kamu! Kamu tahu siapa saya?! Coba tanya papa kamu," ucap lelaki itu dengan tegas. Natasha mendongak dan menoleh kearah papanya.

Papanya hanya menghela napas seraya menggeleng. Natasha semakin panik sendiri.

"Saya adalah pembisnis nomor satu se Asia. Dan tadi kamu merendahkan gadis itu?! Kamu tahu siapa dia?!"

Natasha menggeleng pelan.

"Nayyara adalah anak kandung saya!"

Semuanya langsung terkejut, begitupun dengan Nayyara. Ada satu orang yang tetap kalem, dia Nolan. Nayyara mendekati lelaki paruh baya itu dan benar itu papanya.

"Kamu tadi membicarakan kekayaanmu? Harta mu dan papamu itu tidak ada apa-apanya dengan saya! Dan kamu perlu tahu, sekolah yang kamu tempati itu milik saya!"

Natasha menelan ludahnya susah payah. Niatnya mempermalukan Nayyara malah ia sendiri yang malu.

"Ta-tapi, om. O-om tidak perlu bohong hanya untuk membela dia. Jelas-jelas dia itu--"

"Diam kamu! Kalau tadi kamu bicara dengan kuasa papamu bisa mengeluarkan anak saya dari sekolah. Maka saya jauh lebih bisa mengeluarkan papa kamu dari semua perusahaannya."

Natasha meneguk ludahnya susah payah.

"Pak Andi urus anakmu ini!!!" teriak Pak Fery dengan lantangnya. Pak Andi --Papanya Natasha-- mengangguk seraya menghampiri Natasha.

Nayyara menatap papanya lekat-lekat. Ternyata yang tadi ia lihat itu memang papanya. Dan Nayyara sama sekali tidak tahu perihal ini.

"Pa ..." lirih Nayyara pelan, Pak Fery menghela napas sejenak. Ia lalu menggandeng Nayyara untuk pulang.

Nayyara tercengang ternyata papanya punya mobil mewah disertai supir. Nayyara dan Papanya diperlakukan benar-benar seperti sultan.

Sedangkan Nolan, ia hanya bisa menghela napas karena ditinggal Nayyara. Nolan harus paham situasi, tidak mungkin ia cemburu dengan Papanya Nayyara.

Dan Nolan teringat suatu hal.

Flashback on

"Jadi ada apa ya, om?" ucap Nolan memulai pembicaraan. Pak Fery menghela napas sejenak.

N & N [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang