63. BUKA KADO

156 20 31
                                    

Semoga Suka^^
•••

"Kyaaa! Nolann!"

Nayyara terpekik geli, ia mengangkat kakinya dan ternyata menginjak tai ayam. Kesal, itulah yang dirasakan Nayyara kini. Karena teriakan dari Nayyara itu, Nolan yang baru bersiap-siap kuliah langsung ke ruang tamu dengan panik.

Tapi ia heran, karena melihat Nayyara baik-baik saja. Lalu kenapa dia berteriak seperti itu?

"Kamu kenapa sih?" tanya Nolan menghela napas legah.

"Itu tuh! Ayamnya ngeselein, buang kotoran sembarangan, keinjek aku kan! Ish!" gerutu Nayyara sebal.

Sedangkan Nolan terkekeh pelan, ia jadi mengingat kejadian dulu saat Nayyara memungut anak ayam dijalanan dan anak ayam itu buang kotoran sembarangan.

Dan sekarang Nayyara marah sebab anak ayam itu? Hey! Yang membebaskan anak ayam itu berkeliaran di apartment ini juga Nayyara. Katanya biar mereka bahagia bisa ngerasain tinggal di apartment mewah. Dan sekarang gadis itu marah-marah akibat ulahnya sendiri?

Aneh memang. Padahal tempo hari Nolan sudah memperingati Nayyara agar menaruh anak ayamnya di kandang saja. Tapi Istrinya itu tetap saja ngeyel. Dan kemarin, anak ayamnya di makan oleh Si Mio, tentu membuat Nayyara marah lagi. Dan Nolan lah yang menjadi sasarannya.

"Yaudah, nanti aku bersihin." Nolan memilih mengalah, ia tidak mau mengomeli si istri. Bisa-bisa Nayyara malah balik ngomel. Katakan Nolan itu suami takut istri. "Tapi jangan dilepasin gini lagi ya?" imbu Nolan.

Nayyara mengangguk lirih, dengan kesal ia jalan terpincang-pincang menuju kamar mandi. Nolan hanya bisa menggeleng lirih seraya menghela napas. Baru juga ia hendak masuk kamar lagi, istrinya itu kembali berteriak.

"Nolannnnn!!"

Nolan langsung berbalik, ia terkejut mendapati satu anak ayam berwarna kuning itu seperti tengah kejang-kejang di lantai. Dengan cepat Nolan mendekati anak ayam itu dan memegangnya hati-hati.

Pandangannya beralih pada si istri, yang tengah menggigit-gigit bibir bawahnya.

"Kamu apain sih?"

"Itu ... aku nggak sengaja nginjek, keras banget lagi aku nginjeknya. Kan nggak lihat," jawab Nayyara lalu nyengir tak berdosa. "Salahnya sendiri, udah tahu ada orang gede mau lewat. Kenapa nggak minggir?" sewot Nayyara dan berlalu ke kamar mandi.

Lagi-lagi Nolan hanya bisa menghela napas sembari menggeleng lirih. Ingin rasanya Nolan berkata kamu pikir ayam punya otak? Kamu tuh yang punya otak, gunain dikit kek tapi ia sepertinya tidak akan mungkin bicara seperti itu. Sedikit kasar.

Akhir-akhir ini memang mood Nayyara naik turun tak jelas. Nolan menduga istrinya itu sedang PMS, karena ini tanggalnya. Tak mau ambil pusing, Nolan langsung memilih membersihkan kotoran ayam itu dan menaruh anak-anak ayam itu ke kandangnya lagi.

Setelah itu Nolan mengambil tas kuliahnya dan mendekati Nayyara yang tengah menonton tv.

"Sayang, aku kuliah dulu ya?"

Nolan menyodorkan tangannya ke Nayyara, tapi gadis itu malah melihat tangan Nolan tanpa meraihnya.

"Salim, sayang."

Nayyara menggeleng cepat, "gamau! Tangan kamu pasti bau ayam!"

"Aku udah cuci tangan." Nolan mencium tangannya, dan baunya wangi.

"Gamau ish! Udah sana!"

Pasrah. Lagi-lagi Nolan hanya bisa pasrah. Ia mengecup kening Nayyara singkat lalu berjalan ke luar apartment. Drama pagi hari yang indah.

N & N [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang