semoga suka^^
•••Sekarang Nolan dan Nayyara sudah resmi masuk di UI, sudah hampir satu bulan mereka berkuliah di sini. Bukan hanya kedua insan ini saja, tapi juga banyak anak-anak Nusa Mars yang masuk sini.
Semenjak masuk kuliah, sifat Nolan menjadi sangat posesif. Tahu lah apa penyebabnya, tentu karena Nayyara yang notabenenya masih junior itu sudah menjadi incara banyak kaum adam. Bahkan secara terang-terangan Nolan menegaskan jika Nayyara adalah miliknya.
Dan Nayyara merasa begitu senang karena Nolan yang keterlaluan cemburunya. Nayyara itu manja, jadi ketika Nolan cemburu ia merasa senang.
"Mau makan apa?" tanya Nolan lembut setelah tiba di kantin. Dan seperti biasa, mereka menjadi pusat perhatian orang-orang di kampus. Jika Nayyara merasa biasa saja, lain dengan Nolan yang merasa risih.
"Terserah kamu," jawab Nayyara sembari memainkan ponselnya. Dan sekarang panggilan mereka mulai berubah lebih lembut. "Aku pergi bentar ya? Kebelet."
Nayyara beranjak dari duduknya, tapi saat hendak melangkah tiba-tiba Nolan menahan tangannya. "Aku temenin ya?"
Nayyara menggeleng lirih, ia melepaskan tangan Nolan perlahan. "Lebay," jawab Nayyara dengan terkekeh pelan. Ia lalu segera pergi meninggalkan Nolan.
Saking buru-burunya ia sampai terjatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri, ia berdecak lalu menunduk dan membenarkan ikatan sepatunya. Setelah itu ia segera menuju toilet, sepanjang perjalanan terus saja banyak yang menyapa Nayyara dan Nayyara hanya mengangguk singkat.
Setelah beres buang air kecil, Nayyara bernapas lega lalu segera menuju kantin lagi. Tapi ditengah perjalanan tiba-tiba saja ia dicegat oleh segerombolan anak laki-laki, yang sepertinya seniornya.
Nayyara meremas ujung bajunya, ia merasa deg-degan ketika berada di situasi seperti ini. Ia hanya melihat dari kaki-kaki mereka saja. Nayyara masih ragu untuk mendongak, tapi perlahan-lahan ia mendongakkan kepalanya.
Deg! Nayyara tidak mampu berkedip selama beberapa detik. Matanya membulat sempurna, bibirnya terbuka kaget karena sosok lelaki tampan dengan tubuh tinggi di depannya ini.
"Ba ... bang Naufal!!" pekik Nayyara yang sadar jika itu Naufal, sahabat dekat abangnya. Tanpa banyak basa-basi Nayyara langsung memeluk erat Naufal. Tanpa mempedulikan teman-teman lelaki itu.
"Abang ke mana aja? Aku cariin loh," ucap Nayyara manja. Naufal terkekeh pelan sembari melonggarkan pelukannya, ia mengangkat kepala Nayyara.
"Maafin udah ngilang," jawab Naufal lembut, ia kembali memeluk tubuh Nayyara. "Aku kangen kamu, Nay."
"Sama, aku juga, bang."
Naufal mengelus-elus rambut Nayyara lembut, ia sudah menganggap Nayyara seperti adiknya sendiri. Apalagi juga ia diamanati oleh almarhum Nazril untuk menjaga adiknya ini. Sayangnya ia harus pindah sekolah ke New York karena mengikuti bisnis Papanya.
Naufal kembali ke Indonesia karena ia ingin melanjutkan lagi pencarian pelaku pembunuh Nazril. Juga karena ia ingin menjaga Nayyara lebih baik lagi. Selama di New York ia tidak bisa tenang, pikirannya selalu pada Nayyara.
Nayyara melepaskan pelukannya, "abang ke mana aja selama ini?"
"Aku sekolah di New York, maaf nggak sempat pamit dulu," jawab Naufal seraya menyelepkan rambut Nayyara ke belakang telinganya.
"Oh ya, ini hp kamu. Tadi jatuh pas kamu benerin tali sepatu," ucap Naufal sembari menyerahkan ponsel Nayyara.
"Yaampun, aku sampai nggak sadar ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
N & N [Selesai]
Teen Fiction"Apa yang kita sama-sama mau udah kita dapat. Itu artinya hubungan kita selesai." [SELESAI] ••• Namanya Nayyara Sheerin Zavira, gadis cantik dengan kehidupan sederhana. Yang mempunyai sebuah obsesi besar dan begitu mengg...