70. ABANG RENALD

189 24 41
                                    

Semoga Suka^^
•••

Hari-hari mereka lewati bersama, merawat sang buah cinta dengan suka cita. Segala masalah kecil maupun besar sudah mereka lalui. Hingga kini, jagoan kecil mereka sudah berumur 3 tahun. Bahkan, Nayyara pun sudah kembali hamil 4 bulan.

Karena persediaan makanan di rumah habis, Nayyara memutuskan pergi belanja. Ia sudah menitipkan Renald pada Nolan yang sedang libur, tapi suaminya itu malah memaksa ingin ikut.

Terpaksa Nayyara mengizinkannya. Walaupun Nayyara yakin itu akan merepotkan saja. Seperti sekarang ini, Nolan diminta untuk memakaikan sepatu untuk Renald. Tapi dari tadi belum juga beres.

"Cepetan, bisa enggak sih?" tanya Nayyara sembari berkacak pinggang.

Nolan mendongak, ia langsung kicep melihat raut garang sang istri. Kembali lagi, ketika Nayyara hamil ia akan sensitif. Menjadi Nolan seperti suami takut istri. Nolan kembali menunduk, ia segera memasangkan sepatu pada Renald yang dari tadi rewel.

"Ya ini susah, sempit ini," protes Nolan yang beru berhasil memasangkan satu sepatu. "Kamu juga kenapa nggak bantu?" tanya Nolan pada sang istri, ia menggendong Renald ketika sepasang sepatu itu sudah berhasil terpasang rapi.

Nayyara segera mengambil tas kecilnya, lalu ia segera keluar apartment. Dan diikuti oleh Nolan yang menggendong Renald. Mereka berjalan kaki menuju supermarket yang tak jauh dari apartment mereka.

Di tengah jalan Renald merengek minta untuk turun. Nolan menurunkan Renald dan menggandeng tangan kiri anak kecil itu. Dan tangan kanannya di gandeng Nayyara.

Sepanjang perjalanan mereka terus saja bercanda, seakan tak peduli menjadi pusat perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjalanan mereka terus saja bercanda, seakan tak peduli menjadi pusat perhatian. Sesampainya di supermarket, Nayyara langsung memilih-milih bahan-bahan dapur. Dan Nolan, ia memilih keliling bersama anak kecilnya itu.

"Dad," panggil Renald sembari menarik-narik baju daddynya.

Nolan berjongkok, lalu mengangkat alisnya seolah bertanya. Tangan mungil Renald menunjuk sesuatu, mata Nolan mengikuti arah jemari anaknya itu.

Coklat dan permen. Itulah yang Renald tunjuk. Nolan menghela napas gusar, jika ia memberikan Renald makanan itu, maka akibatnya ia akan kena marah oleh Nayyara. Wanita itu melarang keras Renald untuk makan permen, coklat, mie instan dan sejenisnya.

"Nanti--"

"Mama enggak akan malah kalau daddy enggak ngomong sama mamah," sela Renald cepat dengan cadel.

Nolan kembali menghela napas, "mama itu kalau marah nyeremin."

"Kayak singa ngamuk ya dad?"

"He'em," sahut Nolan membuat Renald tertawa.

Renald selalu suka jika daddy nya dimarahi oleh sang mama. Tangan Renald perlahan bergerak, ia mengambil satu permen, ia menatap daddy nya dengan puppy eyes nya. Renald akan meminta apapun pada Nolan, sebab dari kecil Nolan selalu memanjakan Renald.

N & N [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang