17- DI ROOFTOP

225 45 52
                                    

Bismillahirrahmanirrahim. Semoga suka ^^
•••


"Lo manfaatin gue?"

Nayyara susah payah mengatur degupan jantungnya. Nafasnya mulai tidak teratur. Wajahnya dan wajah Nolan terlalu dekat. Sedikit saja Nolan maju, mungkin wajah mereka sudah bersentuhan.

Nayyara perlahan memundurkan langkahnya, tapi seketika Nolan menahan pinggangnya. Nolan memeluk pinggang Nayyara erat, membuat hidungnya dan hidung Nayyara bertemu.

Nolan semakin mendekatkan wajahnya, masih menatap dalam Nayyara. Dahinya dan dahi Nayyara berbentrokan. Sungguh berada sedekat ini dengan Nolan membuat Nayyara susah bernapas.

Nolan mengamati dalam-dalam manik mata indah milik Nayyara. Mata yang menyorotkan ketakutan. Nolan menarik satu sudut bibirnya. Ia tersenyum smirk.

Tak lama Nolan menjauhkan wajahnya, tapi masih memeluk pinggang Nayyara.

"Gapapa."

Nayyara membelalakkan matanya. Padahal Nayyara pikir Nolan akan marah-marah. Atau akan lebih brutal lagi.

Bahkan saat ini Nolan malah tersenyum lebar. Benar-benar seperti tidak ada masalah.

"Ga-gapapa?" beo Nayyara dengan gagap. Nolan terkekeh lalu mengangguk yakin.

"Ja-jadi kita masih pacaran? Lo-lo nggak apa gue pansos sama lo?" Lagi-lagi Nolan mengangguk yakin dengan senyum lebarnya.

"Tapi gue juga harus manfaatin lo dong."

Nayyara kembali membelalak kan matanya. Ternyata ada udang di balik tempe. Nayyara sekarang mulai was-was, ia takut Nolan memanfaatkan nya untuk hal yang macam-macam.

"A-apa?"

"Buat gue ngerasain kasih sayang, kenyamanan, kehangatan dan cinta. Yang selama ini nggak pernah gue dapat."

Nayyara bernapas lega. Pikirannya sudah terlalu kotor tadi. Dan Nayyara pikir itu tidak terlalu sulit. Sehingga Nayyara mengangguk yakin.

"Dan gue mau manja sama lo."

Lagi-lagi Nayyara membelalak kan matanya. Nayyara sampai benar-benar tidak habis pikir dengan Nolan.

"Karena gue nggak pernah dimanja saat kecil, apalagi sama mama gue," ucap Nolan dengan senyum tipisnya.

Nayyara menaikkan satu alisnya, ia sedikit ragu. Nayyara tidak bisa membayangkan bagaimana kemanjaan Nolan nanti. Astaga!

"Wey!" Nolan menepuk dahi Nayyara, karena gadis itu malah melamun. Reflek Nayyara berdecak.

"Ck. Iya-iya. Tapi lo harus buat gue jadi artis, biar kaya dan terkenal," ucap Nayyara seraya menaik-turunkan alisnya.

"Emang lo bisa akting?"

"Elah ya bisa dong, buktinya lo kemakan sama permainan gue. Pasti lo kira gue suka sama lo. Iyuhhh ..."

Nolan hanya memutar bola matanya malas. Ia melepaskan pelukannya, setelahnya ia mengacak rambut Nayyara.  Dan kemudian berlalu pergi meninggalkan Nayyara yang berdecak sebal.

•••

Saat di koridor, Nolan dicegat oleh Natasha dan teman-temannya. Nolan menghela napas jengah.

N & N [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang