Semoga suka^^
•••Nayyara mematikan kompor, setelah itu ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu. Menengok jam yang ada di tangannya sejenak, lalu duduk di sofa. Menanti suaminya pulang kuliah. Ia menyenderkan bahunya di sofa, cukup lelah akibat hari ini pesanan katering banyak. Untungnya ada Bi Aci yang tadi juga ikut membantu, dan sekarang sudah pulang.
Tak lama, pintu apartemen terbuka. Menampilkan figur Nolan, lelaki itu terlihat sumringah sembari membawa kantong plastik di tangannya. Duduk di samping Nayyara sembari memberikan kantong plastik yang berisi martabak permintaan si istri tadi.
"Makasih, sayang."
Nayyara langsung membuka martabak itu, tersenyum senang lalu menikmati martabak itu. Sama sekali tidak menawari Nolan, tapi Nolan membiarkan saja, ia berlalu ke kamar dan melepas bajunya karena merasa gerah.
"Sayang, itu kateringnya udah?" tanya Nolan sembari keluar kamar.
Nayyara mengangguk singkat, tanpa menoleh ke arah Nolan. Ia masih asik memakan martabak itu. Tak lama supir Nolan yang biasanya mengantar katering datang, Nayyara tersenyum sekenanya membalas sapaan supir itu.
Setelah supir itu pergi, Nolan menghampiri Nayyara yang masih asik makan martabak.
"Nolan, aku mau ternak dong."
Mata Nolan membulat, tangannya yang tadi hendak merangkul istrinya seketika terhenti. Mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu menatap istrinya itu dalam.
"Hah? Apa? Ternak?"
Nayyara mengangguk yakin, "iya! Ternak ayam warna-warni!"
Nolan melotot, bahunya melemas, permintaan Nayyara itu benar-benar menjengkelkan. Seketika ia teringat insiden dengan anak ayam jalanan yang di bawa masuk Nayyara ke mobil dulu. Bagaimana nanti jika Nayyara ternak ayam warna-warni?
"Please dong! Sepuluh ekor aja deh, ya?"
Nayyara menggoyang-goyangkan bahu Nolan, ia mengerucutkan bibirnya dengan menampilkan puppy eyes nya. Nolan menghela napas jengah.
"Mau ternak di mana emang?"
"Di sini lah! Di dapur bisa, ruang tamu bisa, atau kamar tidur kita lebih baik."
Nolan melotot tajam, tapi Nayyara malah tertawa. Dengan sangat pasrah Nolan mengangguk. Hanya anggukan singkat itu membuat Nayyara tersenyum sumringah.
"Yaudah sana beli!"
Nayyara mendorong-dorong tubuh Nolan untuk pergi, seolah tidak ada belas kasih sama sekali, padahal Nolan baru saja pulang kuliah. Ingin menolak, tapi rasa sayang Nolan pada istrinya itu membuat ia tunduk.
Mengambil jaket, dompet dan kunci motornya. Lalu ia segera melesat pergi untuk membeli ayam warna-warni itu. Sedangkan Nayyara duduk manis sambil menikmati martabaknya.
•••
Nolan memijat pelipisnya yang terasa nyeri, sebelum ia membeli ayam warna-warni itu ia memilih mampir ke supermarket bentar. Guna membeli air minum dingin. Setelah membayarnya, Nolan hendak pergi, tapi seseorang menahannya.
"Nolan."
Menoleh, ia mengernyitkan dahinya kala melihat Natasha baru keluar supermarket dan menghampirinya. Mengulum senyum tipis.
"Sha, kenapa?"
"Enggak, gapapa."
Natasha memutar-mutar bola matanya, ada rasa gugup saat melihat Nolan. Mengingat sesuatu yang ia dengar kala pesta pernikahan Nolan waktu itu. Setelah tahu sebuah rahasia besar itu, batin Natasha menjadi tidak tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
N & N [Selesai]
Teen Fiction"Apa yang kita sama-sama mau udah kita dapat. Itu artinya hubungan kita selesai." [SELESAI] ••• Namanya Nayyara Sheerin Zavira, gadis cantik dengan kehidupan sederhana. Yang mempunyai sebuah obsesi besar dan begitu mengg...