28- NANDO?

217 38 100
                                    

Bismillah. Semoga suka ^^
•••

"Haii gais. Jangan lupa ya dateng," ucap Natasha seraya membagikan kartu undangan ulang tahunnya. Setelah selesai membagikan kartu undangan di kelasnya. Natasha dan kedua temannya pindah kelas.

Cecilia dan Aghata berjalan beriringan dengan Natasha. Tidak dengan Jessie yang sejak pertandingan kemarin diacuhkan. Jelas Natasha marah pada Jessie. Tapi Jessie tetap biasa saja. Karena bagi Jessie, ia benar.

"Hai hai, primadona sekolah dua hari lagi ultah gengs. Jadi dateng ya," ucap Aghata sembari membagikan kartu undangan di kelas Nayyara.

Natasha menghampiri Nayyara yang mengacuhkan kedatangannya. Natasha menarik sudut bibirnya, tersenyum miring.

"Nih. Jan lupa dateng. Oh ya, kalau bisa pakek baju paling mahal yang lo punya ya? Soalnya acara gue tuh yang dateng orkay semua."

Nayyara mendongak kearah Natasha. Tatapannya dingin namun tajam. Ingin rasanya Nayyara mencakar-cakar wajah sok cantik Natasha itu. Tapi ingat jika Nolan tidak suka cewek main kasar, Nayyara mengurungkan niatnya.

"Eh tapi, emang ada baju lo yang mahal ya?" imbuh Natasha meremehkan. Nayyara mengulum senyum miring, ia lalu berdiri.

"Gampang, kalau nggak ada gue bisa kok pakai bajunya Nolan."

Dan setelahnya Nayyara pergi. Bagi Nayyara berlama-lama dengan setan yang kesasar di bumi itu membuat hawa tubuhnya panas.

Ditengah jalan Natasha melihat Nathan. Dan mereka berpapasan, tapi Nathan tampak buru-buru dan hanya melewati Nayyara begitu saja.

Nayyara masih melanjutkan jalannya, tapi kepalanya menoleh ke belakang. Sampai-sampai ia menabrak dada bidang seseorang.

"Anjir, siapa sih?!" umpatnya kesal seraya mendongak. Nayyara memutar bola matanya malas ketika tahu orang itu adalah Nolan.

"Jangan lihatin masa lalu suram terus. Ada masa depannya, masa mau dilewatin sih?"

Nayyara menoleh kearah Nolan yang berucap. Nayyara hanya menggeleng seraya mendorong tubuh Nolan agar menepi.

Nayyara berjalan menuju lapangan sepak bola tanpa mempedulikan Nolan. Walau Nayyara sadar jika Nolan masih mengikutinya.

"Lo yakin mau main bola pakek rok gitu?" tanya Nolan sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Nayyara hanya menggendikkan bahunya acuh.

Setelahnya Nayyara menuju ruang ganti pakaian. Nayyara hanya mengganti celana saja. Ia segera menyusul Nolan di lapangan. Bolos gapapa lah.

"Segimana skill lo?" tanya Nayyara seraya merebut bola dari kaki Nolan.

"Cetek."

"Alah sok merendah untuk meroket lo." Nolan hanya terkekeh, ia merebut bola dari Nayyara.

"Passing lo kemarin kurang oke. Kemarin banyak peluang loh, tapi lo ngopernya kurang bener," ucap Nolan serius.

Nayyara mengangguk-angguk menyetujui. Ia melihat skil Nolan dalam mengoper, terlihat lincah dan bagus.

"Ajarin donggg! Gue diajarin pelatih susah ah," ucap Nayyara merengek, ia hendak menarik lengan Nolan tapi Nolan terus menjauh.

N & N [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang