Esxtra Part: KENANGAN

478 27 41
                                    

Semoga Suka^°^

•••

Dua tahun berlalu, meskipun waktu berjalan, tapi rasa sedih di benak Nayyara tak semudah itu hilang seiring berjalannya waktu. Setiap malamnya ia merindukan suaminya itu, sering ia menangis sebelum tidur. Sebab merindukan sosok Nolan yang biasanya selalu memeluknya sebelum tidur.

Rasanya Nayyara seperti kembali ke awal, di mana hanya guling yang ia peluk. Sekarang seperti itu lagi. Meratapi nasib dan berlarut-larut dalam kesedihan memang tidak baik. Tapi Nayyara masih sulit untuk menjalani hari-hari seperti biasa.

Sore ini, Nayyara memilih membereskan kamarnya mumpung kedua anaknya tidur. Setelah Nolan meninggal, Nayyara tinggal bersama mertuanya.

Nayyara membuka lemari pakaian, merapikan baju-baju hariannya. Terdiam sejenak, ketika melihat baju-baju Nolan yang tertata rapi di sana. Bayangan wajah Nolan kembali teringat, senyum dan tawanya.

Nayyara mengambil salah satu baju Nolan, dicium dengan dalam, wangi tubuh Nolan masih melekat di baju itu. Dipeluk dengan hangat, meluapkan rindunya, yang tak ada batas dan rindu yang tak tahu kapan ujungnya.

Perlahan Nayyara mengembalikan baju itu lagi, tak mau terus mengenang Nolan. Ia sadar, perlahan ia harus bisa mengikhlaskan Nolan. Jika terus seperti ini, hanya akan menyiksa batinnya saja.

Nayyara hendak menutup pintu lemari, tapi matanya menemukan sesuatu di sana. Nayyara meraih sebuah kertas yang terselip di salah satu baju Nolan. Perlahan tapi pasti, Nayyara membuka kertas itu.

Sebuah kartu ucapan yang ada fotonya di sana. Mengulum senyum sejenak, lalu membaca secara perlahan tulisan itu.

Haii Cinta ...

Aku bahagia memiliki mu, tapi maaf jika aku belum bisa membuat mu bahagia sepenuh hati.

Cinta dan kasih sayangmu begitu berharga untuk ku. Terima kasih sudah menjadi istri dan ibu yang hebat.

Aku mencintaimu sehidup semati ku🖤.

N & N

Senyum Nayyara semakin terukir lebar, tulisan itu dibuat Nolan 5 tahu yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum Nayyara semakin terukir lebar, tulisan itu dibuat Nolan 5 tahu yang lalu. Tepat saat perjanjian Nolan dengan Naufal kala itu. Mungkin Nolan mengira ia akan mati, tapi tidak.

Nayyara berjalan perlahan menuju rooftop, menghirup udara sore dalam-dalam. Sembari memejamkan matanya, mencoba menghadirkan Nolan bersamanya.

Pikirannya kembali mengenang masa-masa bersama dengan Nolan. Sebuah kisah yang tak pernah Nayyara sangka akan berakhir secepat ini. Terlalu sulit untuk Nayyara jalani.

Flashback on

"Gue selalu suka natap langit. Setiap gue natap langit, gue ngerasa menemukan  kenyamanan, kebahagian, dan ketenangan. Yang selama ini nggak gue dapet."

N & N [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang