43- KABAR BURUK

179 28 43
                                    

Semoga suka^^
•••

Natasha dan teman-temannya berjalan menuju kantin sekolah, diperjalanan mereka tertawa-tertawa sampai tiba di kantin sekolah.

"Gue aja yang pesenin," ucap Natasha seraya berdiri. Ia berjalan untuk memesan makanan, cukup banyak antreannya.

Dibanding gabut Natasha memilih memainkan ponselnya sembari menunggu antrean agak sedikit. Tapi tiba-tiba saja seseorang menepuk pundaknya, Natasha menoleh.

"Jadinya kapan?"

Natasha mengernyit mendengar pertanyaan Nathan. Ia berpikir sejenak, dan akhirnya ia paham yang Nathan maksud. Bahkan Natasha sampai lupa akan rencanya kala itu.


"Serah lo, kalo bisa sepulang sekolah."

Nathan hanya bergumam seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Jujur bagi Nathan ini sulit, apalagi ia dengan Nafa tidak terlalu dekat.

Setelah Natasha menyelesaikan pesanannya, ia menoleh sejenak ke arah Nathan.

"Tolong bersikap layaknya pacar beneran. Oke?"

Natasha tersenyum lebar dan mengedipkan sebelah matanya. Ia mengambil satu nampan isi pesanannya, dan Nathan pergi begitu saja.

Di perjalanan menuju mejanya, Natasha merasa keberatan dengan isi nampan itu. Apalagi kuah bakso itu panas. Tapi tiba-tiba seseorang mengambil alih nampan itu.

"Eh?" Natasha menoleh ke samping dan mendapati Narendra dengan senyumannya.

"Biar gue bantu," ucapnya lalu berjalan mendahului Natasha. Sedangkan Natasha jadi terdiam sesaat, baru beberapa hari jadian dengan Narendra tapi Natasha mendapat perlakuan manis.

Yang selama ini jarang Nolan lakukan padanya. Dan tanpa gadis itu sadari, senyumnya tertarik tipis.

•••

Untuk melepas rindu pada sang pacar, sore ini tepatnya pukul 17.00 Wib, Nolan membawa Nayyara ke rumah pohon itu.

Angin sepoi-sepoi membuat rambut Nayyara yang tergerai jadi terbang. Tangan Nolan terus menggenggam erat tangan Nayyara. Dan sepertinya Nayyara sudah merasa sedikit tidak takut dengan ketinggian. Atau lebih tepatnya jika bersama Nolan.

Dan dengan manjanya, Nayyara meletakkan kepalanya di bahu Nolan. Nayyara menatap senja yang tampak indah sekali, ia melirik Nolan dan jantungnya serasa berdetak-detak melihat ketampanan Nolan. Apalagi ketika terkena sinar mentari seperti ini.

Demi apapun Nayyara tidak ingin melepas Nolan. Ia sangat mencintai lelaki itu.

"Ganteng banget sih gue," celetuk Nolan seraya menoleh ke arah Nayyara. Nayyara memanyunkan bibirnya mendengar pujian Nolan untuk dirinya sendiri itu.

Ya walau pun Nayyara juga mengakui ketampanan Nolan. Nayyara dengan gemas nya mencubit hidung mancung Nolan. Membuat si empunya ikut gemas dengan perlakuan si pacar.

"Sayang, setelah lulus sekolah kamu mau apa?" tanya Nolan seraya mengalihkan pandangannya dengan menatap senja.

Nayyara bergumam sejenak. Dari dulu ia tidak punya cita-cita, selain untuk kaya dan terkenal. Dan cita-cita itu sudah terwujud.

N & N [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang