59- BERPELUKKAN

165 24 42
                                    

Semoga suka^^
•••

"Maaf, aku udah gagal jadi istri yang baik."

Nayyara menunduk dalam, padahal masalahnya hanya sepele. Tapi sepertinya Nolan benar-benar marah, katakan lelaki itu begitu posesif, cemburunya tidak bisa dikontrol.

Mendongak, Nayyara mendapati Nolan yang tetap diam dan fokus menyetir. Pandangan lurus, sama sekali tidak menoleh kearah Nayyara. Menghela napas gusar lalu memilih memalingkan wajahnya ke arah jendela.

Lama perjalanan, dan di dalam mobil hanya ada sunyi dan keheningan. Hanya karena hal sepele Nolan sampai mendiaminya? Benar-benar menyebalkan bagi Nayyara.

Sesampainya di apartemen, Nayyara segera turun dengan buru-buru, meninggalkan Nolan dan barang-barang itu. Untung saja kunci apartemen ia bawa.

Dengan susah payah Nolan menyeret dua koper besar, serta tas besar yang ia gendong. Ia segera menaruhnya di sofa, setelah itu ia pergi ke kamar mandi karena panggilan alam. Lain dengan Nayyara yang diam di kamar, di apartemen ini terdapat dua kamar, satu kamar mandi, ruang makan serta dapur, dan ruang tamu. Cukup luas.

Gadis itu meringkuk seraya memeluk lututnya, dingin malam disertai dinginnya lantai membuat bulu kuduk gadis itu meremang. Sengaja ia duduk di lantai, dan menyender di pojokan kamar. Posisi yang enak sepertinya.

Tiba-tiba suara pintu kamar terdengar, yang diyakini itu Nolan. Nolan melirik Nayyara yang ada dipojokan tengah meringkuk kedinginan, tapi ia mengabaikannya. Melepas baju, setelah itu Nolan duduk di tepi ranjang, mengamati istrinya itu.

Sialan! Batin Nayyara ketika melihat dada bidang Nolan yang terpampang jelas.

Denyut jantungnya bekerja tidak normal, apalagi ketika Nolan menatapnya intens seperti itu. Rambut Nolan yang basah membuat lelaki itu semakin berwibawa di depan mata Nayyara, ingin rasanya segera berhambur ke pelukan Nolan.

Berdecak, lalu bangkit dari duduknya dan menghampiri Nayyara. Ia berjongkok seraya menaikkan satu alisnya. 

"Marah?" tanya Nolan lembut, tangannya menggenggam lengan tangan Nayyara.

Gadis itu diam, meneguk saliva nya susah payah akibat tersentak pesona dari suaminya itu. Melihat istrinya diam mematung, Nolan langsung menjentikkan jarinya di depan wajahnya.

"Ha?" beo Nayyara seraya mengerjapkan matanya beberapa kali.

Belum juga Nayyara menjawab, Nolan sudah lebih dulu pergi dan membaringkan tubuhnya di ranjang. Menarik selimut lalu memejamkan matanya.

"Cepetan tidur," titah Nolan dengan mata terpejam.

Mendengus kesal, lalu ia segera beranjak dan mengikuti Nolan. Melirik Nolan sejenak, kemudian membuang napas lagi dan menarik selimut seraya berbaring. Nayyara tidur membelakangi Nolan, karena lelah ia memilih segera memejamkan matanya.

Nayyara terhenyak, bola matanya langsung melotot. Ia merasakan sesuatu di pinggangnya, melirik kebawah, dan mendapati tangan Nolan tengah melingkar di pinggangnya, memeluk Nayyara dengan kepalanya yang ditenggelamkan di belakang leher Nayyara, dan di sela-sela rambut wangi Nayyara.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
N & N [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang