42- CUCU

172 33 49
                                    

Semoga suka^^
•••

Hari ini Bu Karin, Pak Alberto dan Nando akan berangkat ke New York. Mereka diantar oleh Nolan, Nayyara dan beberapa teman sekolah Nolan. Termasuk Natasha.

Sebelum berangkat, seperti biasa, ada adegan dramatis. Seperti berpelukan, dan memberikan beberapa ucapan. Seperti hal nya Bu Karin yang memeluk erat Nolan.

"Kamu jaga diri baik-baik ya, sayang?" ucap Bu Karin lirih seraya menepuk-nepuk pundak Nolan. Nolan mengangguk-angguk, ada rasa deg-degan di jantungnya. Karena ini untuk kali pertamanya Bu Karin memanggilny dengan sebutan sayang.

Tak lama Nolan melepas pelukannya. Ia mengusap air mata mamanya. Nolan sendiri tidak menyangka, jika hubungannya dengan sang mama bisa seperti ini. Padahal dulu Nolan tidak pernah yakin mamanya bisa menyayanginya.

Dan Nolan sadar, ini semua berkat kehadiran sosok gadis seperti Nayyara. Yang tentunya memberika mengaruh positif dalam hidupnya.

"Mama juga hati-hati ya?" lirih Nolan dan diangguki Bu Karin. Bu Karin menggenggam tangan Nolan erat-erat.

"Maafin, mama, sayang. Dulu mama selalu buat kamu hiks ... maafin mama," ucap Bu Karin dengan isaknya.

Nolan tersenyum lebar, ia mengusap lagi air mata Bu Karin. Meski batin dan fisiknya sudah disakiti sejak ia lahir. Tapi Nolan tetap tidak mau durhaka, sebab karena Bu Karin lah Nolan bisa lahir ke dunia ini dan bertemu gadis yang begitu spesial bagi Nolan, yaitu Nayyara.

"Mama jangan minta maaf terus ih. Waktu itu kan udah, sampek Nolan nangis-nangis. Jangan buat Nolan nangis lagi lah, Ma."

Bu Karin terkekeh seraya mengangguk. Ia perlahan mengusap air mata di wajahnya.

"Sekali lagi mama minta maaf ya?" Nolan mengangguk yakin.

"Papa juga minta maaf karena terlalu sibuk," imbuh Pak Alberto. Nolan menanggapinya hanya dengan senyum lebar dan anggukan.

"Abang juga, maaf ya udah buat lo gitu deh ngehe," imbuh Nando ikut-ikutan. Nolan malah hanya terkekeh.

"Nolan juga minta maaf karena belom bisa kasih mama papa cucu."

Semuanya langsung membelalak kan matanya, mereka sontak menatap Nolan tajam. Dan yang ditatap hanya nyengir saja.

Nayyara yang merasa ucapan Nolan itu untuknya langsung menunduk malu. Apalagi ada mama dan papanya juga. Cepat-cepat Nayyara mencubit perut Nolan.

"Aww, sakit dong sayang," ringis Nolan seraya memegangi perutnya. Nayyara malah semakin kesal karena Nolan memanggilnya sayang di depan semua orang. Tapi wajah Nayyara juga tersipu malu.

"Tuh, ma! Udahlah dia mah di sini aman, orang tiap hari mesra-mesraan," celetuk Nando membuat yang lainnya terkekeh. Tidak dengan Natasha dan teman-temannya.

"Sudah-sudah. Nayyara, tante titip Nadia ya? Sekalian itu abangnya ya? Haha?" ucap Bu Karin pada Nayyara. Nayyara hanya mengangguk kaku dengan senyum tipisnya. Jujur Nayyara masih merasa malu karena ulah Nolan.

"Bilang, ma sama dia. Suruh manjain anak-anak mama. Kan mama titip kita ke dia," celetuk Nolan yang semakin gencar menggoda Nayyara. Sedangkan Nayyara memilih menjauh dari Nolan, dan mengumpat di belakang tubuh papanya.

N & N [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang