26- KETEMU CAMER

234 36 41
                                    

Bismillah. Semoga suka ^^
•••

Seperti apa yang Nolan perintahkan tadi, Nayyara terpaksa mengusir kedua sahabatnya. Alhasil ia sekarang di rumah seorang diri. Nolan pun belum juga datang.

Nayyara hanya mampu berguling-guling di lantai. Menunggu Nolan itu terlalu lama. Tapi seketika semuanya menjadi gelap. Nayyara reflek berdiri, dan ternyata lampu kamarnya mati.

Nayyara panik sendiri, ia segera keluar kamar. Dan ternyata hanya lampu kamarnya saja yang mati. Nayyara mencoba mencari-cari lilin, tapi ternyata persediaan lilinnya habis.

Nayyara melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 09.38. Nayyara menghela napas sejenak lalu ia mengambil uang untuk pergi ke warung.

"Masih buka gak ya?" gumam Nayyara sendirian, tapi dibanding ia harus tidur dengan gelap. Nayyara terpaksa pergi ke warung.

Warung yang Nayyara tuju cukup jauh. Dan Nayyara harus jalan kaki, di malam yang gelap dan sunyi. Bibir Nayyara sedari tadi berkomat-kamit membaca doa, jujur Nayyara sangat takut kegelapan dan sunyi.

Beruntung Nayyara sudah tiba di warung itu. Nayyara sedikit risih karena di sana banyak cowok. Apalagi ia memakai baju tidur. Nayyara berusaha tidak mempedulikan mereka. Nayyara segera membeli lilin.

Setelah selesai ia hendak pulang, tapi seketika seorang cowok menahannya. Nayyara menoleh dan itu Nathan.

"Haii," sapanya dengan senyum lebar. Nayyara mengamati Nathan yang terlihat rapi. Jelas, Nathan baru saja kabur dari acara perusahaan papanya.

"Nay," ucap Nathan seraya melambaikan tangannya di depan wajah Nayyara. Seketika Nayyara mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Eh, Haii," jawab Nayyara canggung.

"Wih! Pacar lo, tan? Cakeepp benerr, beningg gini," celetuk salah seorang cowok yang Nayyara tidak kenal.

Sedangkan Nathan hanya tertawa pelan. Nathan kembali menatap Nayyara.

"Gue anter pulang?" tawar Nathan. Sedangkan Nayyara bingung, ia sebenarnya sangat ingin diantara gebetan. Apalagi mengingat jalanan yang gelap dan sunyi.

"Dibanding lo kenapa-kenapa loh," imbuh Nathan. Nayyara menimang sejenak, ia sudah siap menghadapi resiko jika nanti Nolan salah paham.

Saat di perjalanan keduanya terus mengobrol, Nayyara mencoba mendekati Nathan terus. Dengan menanyai tentang lelaki itu.

Tapi seketika Nayyara sadar, biar bagaimana pun ia tetaplah pacarnya Nolan. Ia harus bisa menjaga hatinya Nolan. Meski ia tidak mencintai Nolan.

Sebisa mungkin Nayyara harus menahan perasaannya pada Nathan. Ia tidak ingin mengecewakan Nolan. Sampai tibalah mereka di rumah sederhana Nayyara.

"Makasih udah ditemenin," ucap Nayyara dan diangguki Nathan. Mata Nathan menelusuri rumah Nayyara.

"Ternyata orang kaya kayak lo hidupnya sederhana banget ya," celetuk Nathan membuat Nayyara mengernyit.

"Gue emang bukan orkay kalik." Mendengar itu Nathan malah terkekeh.

"Gak mungkin anak yang sekolah di SMA elith kayak SMA kita bukan orkay. Gue suka anak yang rendah hati dan sederhana kayak lo. Gue balik ya." Dan setelahnya Nathan pergi.

N & N [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang