N & N [Selesai]

71. PANTAI

Semoga Suka
•••

Bumil sedang dalam masa-masa ngidam, kali ini ia meminta suaminya untuk mengajak dirinya pergi ke pantai. Sore yang cerah sangat cocok untuk bersantai di pantai. Tak lupa juga mengajak jagoan kecil mereka.

Nayyara dan Nolan duduk berdua di atas pasir, meninggalkan putra mereka yang masih tertidur. Nolan merasa begitu senang, setelah mempunyai anak ia jarang punya waktu berdua dengan Nayyara. Sebab itulah, ketika jagoan kecil itu tertidur, maka kebahagiaan ada pada Nolan.

Nolan menoleh ke arah Nayyara, menatap istrinya itu yang tengah memandang laut dengan senyum indahnya. Tangan Nolan bergerak, merangkul pundak Nayyara. Dan meletakkan kepalanya di atas pundak Nayyara.

"Yang, kalau aku udah tua. Kamu tetap cinta sama aku kan?" tanya Nolan lembut.

Nayyara menoleh, lalu menyingkirkan kepala Nolan dari pundaknya. "Enggak lah! Aku sih enggak mau ya, punya suami ubanan dan keriput," jawab Nayyara diiringi tawa kecil.

"Oh jadi gitu," sahut Nolan sambil manggut-manggut, ia menyeringai sembari menaikkan satu alisnya. "Ya udah deh, sebelum ditinggalin istri nanti pas udah tua. Mending sekarang aku cari yang lebih cantik dan sexy ah!"

Nolan hendak berdiri, berniat menggoda Nayyara. Tapi pergerakannya terhenti, menoleh ke Nayyara yang sama sekali tidak menahannya. Nolan mengernyitkan keningnya.

"Kok dibiarin sih?" tanya Nolan yang merasa gagal.

Nayyara tertawa pelan, ia mengubah posisinya menjadi rebahan. Nayyara menaruh kepalanya di atas paha Nolan, lalu memejamkan matanya.

"Pertanyaan kamu itu kayaknya enggak perlu dijawab deh."

Nolan semakin bingung, "kenapa? Aku kan juga butuh kepastian."

"Kalau aku mau ninggalin kamu, pasti udah dari dulu. Di saat kamu sekarat ketika dihabisin bang Naufal."

Nolan mengulum senyum sembari mengusap lembut kepala Nayyara. Cinta Nayyara memang tidak perlu diragukan lagi. Apa yang istrinya itu kata kan memang benar.

Nolan merasa begitu bersyukur, karena Tuhan telah memberikan Nayyara ke dalam hidupnya. Nayyara yang awalnya ia tolak mentah-mentah untuk masuk ke dalam hidupnya. Dan berakhir, seperti sekarang. Nolan tak akan pernah membiarkan Nayyara pergi dari hidupnya.

Jika ditanya, apa lagi impian Nolan? Tidak, semaunya sudah terwujud. Menjadi ayah dari anak-anaknya dan Nayyara pun sudah. Se-hidup se-mati dengan Nayyara pun mungkin iya.

Dan kehadiran Renaldy Angkasa, adalah kado terindah untuk Nolan.

"Sayang--"

"Daddy!"

Suara pekikan itu membuat ucapan Nolan terhenti. Nolan memejamkan matanya sejenak, baru ia akan menikmati masa-masa pacaran dengan istrinya. Jagoan kecilnya itu sudah terbangun.