SAH!

20.3K 786 142
                                    

HAIIII

GIMANA? SENANG KAH ADA SEQUEL?:v

Kalian bikin aku gak bisa move on, karna aku sayang kalian dan cerita Iqnam aku pisah akun aja sama cerita non Iqnam. Tapi boleh kan aku minta follow akun aku yang kedua? Hehe mulai dari awal lagi :" kalau boleh bantu vote comment juga dong:)

meliyanajiaa

Makasih banget ya:)

***

Tidak ada orang lain yang membuat (Namakamu) kesal setengah mati selain Devano. Pria itu tadi merebut ponsel (Namakamu) dan langsung berlari keluar kelas. Ia membuka roomchat (Namakamu) bersama Iqbaal.

"DEV BALIKIN!" (Namakamu) mengejarnya dengan langkahnya yang lebih kecil ketimbang Devano. Alhasil ia tidak bisa mengejarnya, pria itu beberapa langkah di depan sana.

"Widih!!! Good night ada lope lopenya!" Devano berseru membaca pesan dari Iqbaal.

"Anjir!" umpat (Namakamu). Beberapa siswa sudah mendengar ucapan Devano. Mereka mulai berpikir negatif tentang (Namakamu).

'Cewek itu pacar Devano ya?'

'Wah, Devano pergokin ceweknya selingkuh?'

'Kasihan Devano, mending sama gue'

Devano membalikkan badannya melihat wajah kesal (Namakamu). Ia terus memundurkan langkah.

"Dari kak Iqbaal!" eja Devano perlahan setengah berteriak.

(Namakamu) membulatkan matanya. Devano benar benar ingin di buang ke dasar laut? Pria itu kelewatan.

(Namakamu) mengepalkan kedua tangannya kesal. Matanya sudah berapi api. Telinganya mengeluarkan asap tak kasat mata.

'Kak Iqbaal?'

'Ketos punya pacar?'

'Hah? Serius itu pacar kak Iqbaal?'

'Sejak kapan ketos naksir cewek?'

'Anugerah apa ini Tuhan?'

'Berarti ketos gak larang pacaran lagi dong?'

'Sujud syukur gue! Jadi di sekolah gak usah backstreet lagi!'

'Bruk!'

Sebuah tangan menahan punggung Devano. Kaki pria itu lantas berhenti dan kepalanya menoleh ke belakang.

"Hei!" sapa Devano sok asyik. Orang di belakangnya memasang wajah datar. Ya, itu Iqbaal.

Beberapa siswa mulai berbisik bisik.

(Namakamu) akhirnya bisa menggapai Devano. Ia menarik kuat beberapa helai rambutnya membuat peia itu meringis kesakitan.

Iqbaal menatap (Namakamu) yang terengah engah, gadis itu mengatur nafasnya. Ia alihkan pandangannya pada ponsel yang di pegang Devano. Ia tahu itu ponsel (Namakamu). Devano mendapat tatapan tajam dari Iqbaal.

"Balikin" Iqbaal berujar datar. Ia pikir Devano tahu maksud Iqbaal. Pria itu tidak bodoh.

Devano menyengir lalu meraih tangan (Namakamu). Ia letakkan ponselnya di tangan sang pemilik.

'Ketos bucin?'

'Ya ampun ketos beneran belain cewek itu?'

'Pacarnya? Kok mau sih sama ketos? Tampan sih. Tapi gak gitu juga.'

Flat Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang