Hal Paling Berkesan

2.9K 397 130
                                    

Haii, apakabar?😂

Maaf nih, part sebelumnya kan ultah Aurora, aku lupa kalau Arsen dan Ivana juga ultah😭 Maafin 👉👈

Aku lupa nama lengkap Ganendra, Arsen sama Ivana, ada yang inget ga:"

HAPPY READING

Sepulang sekolah, Ganendra mengajak Aurora ke toko es krim milik Dinda, ia sudah meminta izin pada Iqbaal tadi pagi dan pria itu mengizinkannya.

"Kalau mau nambah, bilang ke Ganen," ujar Ganendra, melihat Aurora begitu lahap dengan semangkuk es krim cokelat di depannya. Aurora menatapnya lalu tersenyum tipis.

Aurora menyendoki es krimnya lalu ia sodorkan ke depan mulut Ganendra, Aurora hendak menyuapinya. Ganendra tersentak kecil, Aurora sedang dirasuki apa hingga bisa menjadi romantis seperti ini? Ganendra membuka mulutnya dengan senang hati, lantas Aurora menyuapinya.

Aurora terkekeh lalu menarik kembali tangannya. Giliran Ganendra melakukan hal yang sama. Ia menyendoki es krim dengan sendok miliknya lalu melayangkan sendoknya ke depan wajah Aurora. Baru saja gadis itu hendak membuka mulut, Ganendra malah menempelkan es krim itu di kening Aurora. Gadis itu melotot sekarang, sementara Ganendra tertawa dengan posisi yang sama.

"Ganen!" Aurora mendorong tangan Ganendra menjauh, lantas keningnya kini ternodai es krim.

Ganendra meletakkan sendoknya di mangkuk lalu menarik tisu di atas meja. Ia mengelap kening Aurora dengan tisu itu, bertepatan dengan Aurora yang hendak meraih tisu yang akan di berikan Ganendra tadi, tapi malah ke pegang tangan Ganendra. Keduanya saling menatap. Sedetik kemudian Aurora berdecak lalu merampas tisu di tangan Ganendra dan membersihkannya sendiri. Ganendra kembali duduk lalu tertawa. Ia suka melihat wajah kesal Aurora.

"Nyebelin!" tutur Aurora sambil melempar tisu bekas ia pakai ke arah Ganendra, tapi benda itu jatuh ke meja sebelum mengenai wajah Ganendra.

"Maaf," cengirnya.

Aurora mendelik lalu kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

Ganendra menggenggam tangan Aurora yang berada di atas meja. Lantas gadis itu menengadahkan wajahnya.

"Ra, makasih ya."

"Untuk apa?" tanyanya datar.

Ganendra menyunggingkan senyumnya. Jemarinya mengelus tangan Aurora dengan lembut. Tindakan kecil itu seolah membuat sengatan listrik di tubuh Aurora.

"Makasih udah nerima Ganen," ujar Ganendra. Pipi Aurora memerah karenanya. Jantungnya berdegup cepat, seindah ini yang namanya jatuh cinta?

"Iya."

"Iya doang?"

"Terus mau apa?" tanya Aurora.

Ganendra berdecak. "Romantis dikit kek Ra."

"Rora bukan cewek yang romantis."

"Terus apa?"

"Rora cuma cewek yang bisanya suka Ganen dengan tulus."

'Blush!'

Pipi Ganendra memerah dengan gombalan Aurora. Tidak disangka Aurora berkata seperti itu. Tunggu, belajar dari siapa?

"Sejak kapan Rora suka gombal? Diajarin siapa?"

Aurora menarik tangannya dari Ganendra lalu melahap es krimnya.

"Ra?"

"Ganen kepo."

"Kasih tau Ganen, Ra."

Flat Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang