Trik penculikan

2.3K 417 92
                                    

Follow my second account dong wkwk
👇👇👇
meliyanajiaa

Makasiii💕

***

Cara membuat penonton mengira Aurora menghilang sederhana. Sebenarnya Aurora di tempatkan di tempat yang aman. Aurora jatuh ke bawah meja melalui peti. Di dalam peti ini terdapat sebuah mekanisme. Meja ini memang tampak empat kaki dengan alas dan tidak ada dinding meja, tapi penonton tidak menyadari dengan peti dan meja warnanya sama. Saat Aurora masuk ke peti, penonton melihatnya masuk melalui atas kanan. Maka yang di bawahnya itu adalah meja. Tentang darah yang mengalir itu, ada trik untuk mengelabui penonton jika Aurora benar benar hilang. Pedang masuk melalui lubang yang tidak berhubungan dengan dalam peti karena sudah terdapat lubang hingga menembus bagian meja. Memang sengaja di simpan kantong darah di bagian alas meja, jadi ketika pedang itu menembus alas meja,  kantong darah itu akan pecah.

Hingga polisi datang, semuanya tidak ada yang berada di dalam studio. Aurora di dalam sana kehabisan nafas lalu pingsan. Cassie keluar dari belakang panggung, ia mengeluarkan Aurora di bantu seorang pria suruhannya. Ia kabur melalui pintu belakang. Ia sempat menukar peti ini dengan peti yang sudah ia beli sebelumnya untuk menghilangkan jejak.

Cassie yang bersekongkol dengan pesulap ini.

***

(Namakamu) tidak bisa tidur malam ini, Aurora belum di temukan. Ia rasa besok matanya akan bengkak. Iqbaal juga tidak bisa tidur, orang tua mana yang bisa tenang jika anaknya hilang dengan cara yang aneh? Penculiknya pasti pintar, polisi saja tidak menemukan jejak.

"Rora gimana mas?" lirih (Namakamu). Ia sebenarnya sudah lelah menangis, tapi air matanya terus mengucur.

Baru kali ini Iqbaal merasakan pusing yang bukan main. Kepalanya terus berdenyut. Iqbaal mengusap pundak (Namakamu) berusaha menenangkan, padahal dirinya sendiri tidak tenang.

"Mas janji akan cari Rora sampai ketemu," ujar Iqbaal.

"Cari sekarang mas," timpal (Namakamu). Iqbaal sendiri tidak tau harus mencari ke mana. Sayangnya ponsel Aurora tidak terbawa. Karena Aurora meninggalkan tasnya di bangku dan Ganendra mengembalikan pada mereka. Jika tidak, Iqbaal bisa mencari melalui GPS.

"Iya," jawab Iqbaal.

(Namakamu) yang sedari tadi bersandar di dada bidang pria ini, ia menjauh menatap wajah Iqbaal.

"Aku mau cari Rora.."

Iqbaal mengangguk. (Namakamu) beranjak turun dari ranjang membuat Iqbaal tersentak. (Namakamu) sungguh berlari keluar rumah menuju mobil Iqbaal. Mau tidak mau, Iqbaal menurutinya, ia tidak tau harus mencari Aurora ke mana tengah malam seperti ini.

***

Aurora menangis sesegukkan. Tempa ini menjadi gelap saat malam. Tidak ada lampu satupun. Aurora sedari siang juga belum makan. Tapi rasa takut Aurora lebih besar dari apapun. Aurora sama seperti (Namakamu), takut dengan gelap. Bayangkan kalian berada di tempat tanpa adanya lampu atau lilin, berbagai sugesti menyerang pikiran yang membuat rasa takut itu semakin menjadi.

Jantung Aurora juga tak tenang. Ia tidak tau ada di mana. Karena memang sedari tadi tidak ada orang yang menghampirinya.

"Ayah!!!"

"Bunda!!!!"

Aurora berteriak melampiaskan rasa takutnya. Ia berusaha melepas tali yang mengikat tangannya tapi malah membuat tangannya sakit.

Flat Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang