Gara gara Devano

5.1K 532 59
                                    

Pada mampusin Iqbaal😂
Kasian atuh neng😭

Mampir notif mwah
👇👇👇
meliyanajiaa

Makasii❤

***

Iqbaal bergeming di depan pintu kamar. (Namakamu) mengunci pintunya, wanita itu benar benar marah padanya. Iqbaal hanya menunduk menatap kaki telanjangnya.

Pintu kamar terbuka membuat Iqbaal mendongak, ia kira (Namakamu) mengajaknya masuk, ternyata wanita itu kini memberikan bantal dengan tak santai kepadanya.

(Namakamu) menatap kesal, ia menutup pintu kembali tak lupa menguncinya. Iqbaal menghela nafas, dengan langkah lemas ia menuju ruang tengah, memilih untuk tidur di sofa. Miris sekali nasib Iqbaal hari ini.

Sementara (Namakamu) kini menyelimuti dirinya, ia memejamkan mata berusaha tidur. Dadanya masih terasa sesak mengingat bagaimana Iqbaal hari ini. Ah sudahlah, ia tak mau memikirkannya lagi.

(Namakamu) membuka mata kembali, ia menatap perutnya. "Kamu tadi gak lihat papa ngapain kan sayang?"

(Namakamu) tidak mau anaknya juga salah paham dan menahan sesak di sana. Biar ia saja yang sedih, jangan anaknya.

"Kamu senang kan mama usir papa dari kamar?" kekeh (Namakamu) seolah anaknya ikut senang.

"Tidur ya sayang."

(Namakamu) mengelus perutnua sendiri lalu terlelap dalam waktu beberapa menit.

***

(Namakamu) terbangun tengah malam, entah kenapa ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Matanya tertuju pada tempat yang biasa Iqbaal tiduri. (Namakamu) beranjak duduk, ia kepikiran Iqbaal. Apa pria itu sedang tidur nyenyak?

(Namakamu) merasa terlalu kejam karena hanya memberikan bantal pada Iqbaal saja. Ia turun dari ranjang lalu membuka lemari, mengambil selimut satu lagi. Lalu keluar kamar, menemukan Iqbaal yang terlelap di sofa.

(Namakamu) jadi merasa bersalah. Pasti badan Iqbaal besok sakit semua. Ia melangkah berlutut di sebelah Iqbaal. Mengibaskan selimut dan menyelimuti tubuh Iqbaal.

Setelah selesai, (Namakamu) terdiam memperhatikan wajah tenang Iqbaal yang sedang tidur. Mau tidur atau tidak, ekspresi Iqbaal selalu sama.

(Namakamu) jadi salah fokus dengan bulu mata Iqbaal. Tangan (Namakamu) bergerak dan mendarat menyentuh bulu mata Iqbaal dengan jarinya. Kemudian memainkannya perlahan, menyapu jarinya ke kanan dan kiri. 

Iqbaal tampak terusik, ia mulai membuka matanya. (Namakamu) tersentak lalu menarik tangannya kembali. Sebelum berhasil menghilangkan diri ke kamar, Iqbaal sudah menangkapnya lewat tatapan. (Namakamu) mengerjap di tempat.

Iqbaal beralih menatap selimut yang berada di tubuhnya, siapa yang memberikan selimut ini? Oh, tentu (Namakamu) kan?

Iqbaal beranjak duduk, di saat bersamaan (Namakamu) langsung berdiri hendak pergi, namun Iqbaal menahan tangannya.

(Namakamu) menoleh dengan kikuk. Mulutnya sedikit menganga.

Iqbaal menurunkan kakinya ke lantai.  Ia menarik (Namakamu) duduk di sebelahnya. Menatap (Namakamu) dengan lembut, tapi wanita itu tidak mau menatapnya dan hanya menatap lurus.

"(Nam)."

(Namakamu) tidak menjawabnya.

"Kenapa belum tidur?" tanya Iqbaal.

Flat Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang