Sayang?

2.9K 439 130
                                    

Follow akun kedua ku dung wkwk
👇👇👇
meliyanajiaa

Makasii💙

***

Ganendra kembali sekolah setelah beberapa hari di rawat. Baru saja ia masuk ke kelas, hampir semua gadis kini menyerbu Ganendra yang baru saja masuk, kecuali Aurora.

Aurora tadi di antar oleh Iqbaal, karena kedua orang tuanya belum mengizinkan ia untuk mengendarai sepeda. Ia nurut saja.

"Ganen, lo gapapa?!"

"Gan, lo di tembak siapa?!"

"Terus lo terima?!"

"Di tembak pistol beneran bego!"

"Gan gue kangen lo!"

Ganendra mengerjapkan mata, ia mendadak pusing menghadapi gadis gadis di hadapannya. Aurora hanya melirik sinis lalu berdecih. Ia masih kesal.

"Tenang! Tenang! Gue gak apa apa! Buktinya sekarang gue di sini!" ujar Ganendra berteriak karena suaranya terendam jeritan mereka.

Ganendra akhirnya menerobos kerumunan gadis tadi. Ia melangkah ke bangkunya, matanya melirik Aurora yang tengah duduk sembari bermain ponsel.

Ganendra melangkah sembari tersenyum menghampiri Aurora.

"Ra," panggil Ganendra.

Aurora menoleh dengan tatapan tajam. Ganendra bergidik, sudah lama ia tidak menatap mata cantik ini.

Ganendra duduk di sebelahnya, penghuni bangku ini belum datang.

"Lo marah sama gue?"

Aurora mengatupkan bibirnya rapat rapat. Ia tak ingin bicara dengan Ganendra yang menyebalkan ini.

"Ra, lo ga kangen?" tanya Ganendra membuat Aurora langsung menoleh.

Ganendra terkejut saat melihat mata Aurora berkaca kaca. "Lo nyebelin Gan! Lo gak mikir apa kalau gue khawatir sama lo? Dengan kemarin lo kaya gitu gue ngerasa bersalah banget! Lo tega ngerjain gue! Gak lucu tau gak!"

Ganendra tertegun mendengar Aurora berbicara sepanjang itu. Makhluk apa yang merasuki gadis ini? Beberapa siswa lainnya juga menoleh ketika Aurora setengah berteriak.

Aurora meluapkan isi hatinya setelah ia pendam beberapa hari.

Ganendra membuka mulutnya. "Aa.."

"Ra," gugup Ganendra. Aurora menyeka air matanya yang baru saja menetes. Ia beranjak lalu melanglah keluar kelas.

Ganendra mengacak gusar rambutnya. Astaga, apa ia kelewatan? Aurora sampai menangis seperti itu? Padahal Ganendra jarang melihat Aurora menangis. Ia bergegas menyusul Aurora.

Aurora tidak mengerti kenapa dengan dirinya? Kenapa ia bisa sekesal ini pada Ganendra?

Aurora melangkah tak tentu arah. Ia tidak tau ingin ke mana, ia hanya tidak mau bicara dengan Ganendra. Ia lalu berbelok arah hendak ke kantin.

'Bruk!'

"Rora," panggil Raffa.

"Hobi banget nabrak gue?" Raffa terkekeh pelan.

"Kalau hati lo nabrak hati gue, gapapa kok," ujar Raffa mendapatkan tatapan sinis.

"Ra," Ganendra baru berhenti di sebelah Aurora.

Flat Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang