Suprise!

2.7K 472 48
                                    

My Killer Ketos nembus 1M viewers ges🔥💙

HAPPY READING

***

Aurora baru saja pulang dari sekolah, ia dikejutkan oleh (Namakamu) kala ia membuka pintu. Mata Aurora sedikit membulat.

"Tada!!!!" seru (Namakamu) sambil memperlihatkan kartu undangan berwarna putih dengan tulisan merah muda itu pada Aurora.

Aurora lalu mendatarkan wajahnya kembali sembari menatap kartu itu. Alis Aurora menyatu.

"Bunda punya kejutan!! Ulang tahun Rora minggu depan bakal di rayain di resto ayah!!"

Aurora sedikit terperangah mendengarnya. Ulang tahunnya di rayakan di restoran milik Iqbaal? Tumben sekali!

Perlahan senyuman Aurora terbit di bibirnya. "Beneran bun?" tanya Aurora memastikan.

"Iya!" (Namakamu) mengangguk semangat. Aurora lalu meraih kartu undangan itu, lalu membaca isinya.

"Rora bebas mau kasih undangannya ke siapa aja!" ujar (Namakamu).

"Em.. Rora gak mau undang rame rame. Paling cuma Arsen, Ana, Ganen."

(Namakamu) tersenyum kecil. Aurora terlalu suka menyendiri, sampai sampai tidak menyukai keramaian. Tapi tidak masalah, itu hak Aurora. (Namakamu) tidak bisa memaksanya.

"Terserah Rora aja," ujar (Namakamu) lantas mengelus rambut Aurora.

"Oiya, tapi kayanya emang Arsen sama Ana harus dateng, karna ayah adain ulang tahun kalian di tempat yang sama." Iqbaal semalam teringat dengan Arsen dan Ivana yang juga ulang tahun di hari yang sama dengan putrinya. Tidak salah kan, jika Iqbaal mengajak mereka merayakan ulang tahun di tempat yang sama?

Aurora berdeham, kayanya seru untuk merayakannya bersama. Karena selama ini mereka hanya merayakan di rumah masing masing.

Aurora tersenyum lalu memeluk (Namakamu) hangat. "Makasih bun."

"Iya Ra, bunda sayang sama Rora." (Namakamu) mengelus kepala Aurora dari belakang. Aurora balas mengelus pelan punggungnya.

"Rora juga sayang sama bunda."

Tak lama (Namakamu) dan Aurora dikejutkan dengan sosok mungil yang kini menubruk dan memeluk kaki keduanya.

"Niel," panggil (Namakamu) ketika melepas pelukan Aurora dan menatap Zaniel yang juga melepas pelukannya.

Zaniel menyengir.

"Niel ganggu!" ketus Aurora lalu pergi begitu saja. Bibir Zaniel mengerucut, sungguh menggemaskan.

(Namakamu) terkekeh, ia tau Aurora hanya bercanda. "Bunda, kakak jahat!"

(Namakamu) membungkuk lalu mengangkat tubuh Zaniel ke gendongannya. Walaupun sudah berusia empat tahun, ia tetap suka menggendongnya layaknya bayi.

"Kakak bercanda, Niel," gumam (Namakamu).

Zaniel memasang wajah mengambeknya.

"Niel jelek kalau gitu."

Zaniel semakin mengambek dengan ucapan (Namakamu).

***

Hari ini, satu hari sebelum Aurora ulang tahun. Hanya tunggu beberapa jam lagi tanggal akan berganti menjadi tanggal kelahiran Aurora. Jangan melupakan fakta bahwa hari ini juga hari ulang tahun Arsen dan Ivana.

Iqbaal dan (Namakamu) berencana membuat kejutan kecil pada Aurora yang sudah terlelap di kamarnya. Keduanya kini tengah di dapur, membuat kue ulang tahun sederhana. Untung saja ada Iqbaal, (Namakamu) tidak terlalu berpengalaman membuat kue ulang tahun.

Flat Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang