Happy Ever (Ektra Part)

2.9K 328 92
                                    

Haii, ada yang nungguin lanjutan ekstra partnya? 😂

HAPPY READING

Tepat setahun kelulusan Ganendra dan Aurora. Kedua remaja yang sudah  beranjak dewasa itu merintis karier sebagai pengusaha. Untung saja Ganendra tidak melanjutkan karier Devano sebagai youtuber dan muser. Dinda sampai mengelus dada bersyukur.

Ganendra membuka usaha cokelat yang kini tampak meraung kesuksesan dalam waktu setahun. Karena Ganendra suka dengan hal yang manis, menurutnya manis Aurora sama dengan manisnya cokelat, atau bahkan lebih manis. Sama halnya pada rasa dasar cokelat adalah pahit, sama seperti Aurora yang dulunya pahit.

Sedangkan Aurora membuka butik, sama seperti Carissa dulu. Aurora juga sudah meraih kesuksesan dalam waktu setahun ini. Jelas saja Iqbaal dan (Namakamu) bangga terhadap anaknya.

Siang ini, Ganendra meminta Aurora untuk datang ke chocolate shopnya. Alih alih Ganendra yang menghampiri Aurora, ini malah terbalik.

Aurora sedikit bingung karena tempat ini sepi, biasanya ramai sekali. Ia melangkah mendekati Ganendra yang duduk di salah satu meja makan yang berada di cafe cokelatnya.

Aurora menarik kursi lalu duduk di hadapannya. "Kenapa sih?"

Ganendra tersenyum lalu mengode pelayannya untuk mendekat. Aurora pun beralih menatap pelayan yang kini meletakkan piring berisi cokelat berbentuk hati dengan ukuran kecil.

"Ganen siapin ini buat Rora," ujar Ganendra, setelah pelayan tadi kembali ke belakang.

Aurora mengernyit dalam. Ia beralih menatap cokelat itu.

"Makan, pasti enak," ujar Ganendra.

Aurora menurut, ia pun meraih cokelat itu lalu ia masukkan ke dalam mulut. Beberapa kali mengunyah, Aurora merasa terdapat benda padat di dalam mulutnya, lantas Aurora mengeluarkan benda itu ke tangannya. Betapa terkejutnya Aurora melihat sebuah cincin yang indah yang ternyata bersembunyi di dalam cokelat yang ia makan. Untung saja tidak tersedak.

"Ganen!" seru Aurora. Ia menatap Ganendra dengan kerutan kening yang tercetak jelas di keningnya. Sementara Ganendra kini tersenyum menawan. Lelaki itu kini mengambil alih cincin di tangan Aurora. Gadis itu masih memaku sembari mengerjap.

Ganendra meraih tangan kiri Aurora lalu ia genggam dengan hangat. Ia menarik nafas dalam sebelum mengeluarkan kalimat yang mendebarkan. Ia sendiri tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Mendapatkan hati Aurora memang tidak mudah, ternyata Ganendra berhasil melewati semuanya. 

"Rora, do you marry me?" tanya Ganendra, sedikit gugup.

Aurora cengo mendengarnya seketika, mulutnya sedikit menganga. Matanya mengerjap beberapa kali, ah lucu sekali.

"I'm serious," lanjut Ganendra seolah bisa membaca pikiran Aurora yang tidak terucap itu. Aurora lantas menutup mulutnya sendiri dengan sebelah tangannya.

Mata Aurora mulai berkaca kaca. Ia tidak menyangka Ganendra melamarnya secepat ini. Astaga,  degup jantung Aurora sudah tak keruan sekarang. Ia sampai lupa cara berbicara, ia gugup!

Hampir semenit Ganendra menunggu jawaban Aurora. Tidak tau saja Aurora jika degup jantung Ganendra lebih tak keruan dibandingnya. Pasalnya gadis yang ia lamar tak kunjung memberikan jawaban.

"Ra?" panggil Ganendra.

Aurora melepas bekapannya. Ia mengangguk. Lantas Ganendra kini tersenyum lega, hari ini Ganendra melayang tinggi karena Aurora.

Flat Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang