Positif

6.4K 568 116
                                    

Makasi banyak yang sudah berpatisipasi mendukung aku di sini
👇👇👇
meliyanajiaa

***

Sudah satu bulan usia pernikahan Iqbaal dan (Namakamu). Mungkin masih normal jika (Namakamu) belum memiliki keturunan. Itu masih jangka waktu yang wajar. Tapi (Namakamu) saja yang terlalu khawatir. Ia baru saja mencoba testpack di kamar mandi. Melihat hasilnya membuat (Namakamu) menekukkan wajahnya. Ia hanya takut Iqbaal kecewa.

(Namakamu) keluar dari kamar mandi. Iqbaal sedari tadi menunggunya di depan.  "Gimana?"

(Namakamu) mengigit bibir bawahnya. Ia menggeleng pelan. Iqbaal tersenyum tipis saat menerima testpack yang (Namakamu) berikan lalu melihat satu garis merah di sana.

Iqbaal menarik (Namakamu) ke pelukannya. Saat seperti ini, Iqbaal harus selalu ada untuk (Namakamu) agar cewek itu tidak terlalu cemas.

"Gapapa." Iqbaal mengelus kepala (Namakamu) lembut.

"Mas gak kecewa?" tanya (Namakamu). Ia menghirup aroma tubuh Iqbaal.

"Nggak." jawab Iqbaal. Keduanya melenggangkan pelukannya. Iqbaal menatap mata (Namakamu) yang mulai berkaca kaca.

"Hei," ucap Iqbaal.

"Jangan sedih."

(Namakamu) hanya menggigit bibir bawahnya. Ia hanya takut dengan sugestinya. Ia tidak mau Iqbaal malah pergi meninggalkannya. Ah! Apa yang ia pikirkan? Tentu hal itu tidak akan terjadi.

(Namakamu) tersenyum tipis. "Mas beneran gak kecewa?"

Iqbaal menggeleng. Ia tidak terlalu memikirkan akan mempunyai keturunan secepat ini. Jadi ia tidak mempermasalahkan. Iqbaal hanya ingin menjaga wanitanya, perempuan yang ia cintai. Itu saja.

"Maaf mas." Iqbaal berdecak. Ia menatap tajam pada (Namakamu).

"Maaf apa sih? Kamu gak perlu minta maaf." ucap Iqbaal sedikit tegas.

(Namakamu) menghela nafas. 

"Ya udah, aku berangkat dulu." Iqbaal mengecup kening (Namakamu). Cewek itu menyalimnya.

"Iya mas. Hati hati." Iqbaal melangkah pergi meninggalkan rasa cemas di benak (Namakamu).

***

'HUEKKK!!!'

Dinda memutar bola matanya. Ia baru saja terbangun karena suara Devano. Pria itu sedang mual di kamar mandi. Ia beranjak menghampirinya.

'HUEK!!"

"Kenapa Dev?" Dinda mengusap punggung Devano sesekali memijat tengkuknya. Gini gini, ia juga khawatir dengan Devano.

"Gatau anjir!" ucap Devano.

"Huee.." Devano mengelus dadanya sendiri. Ada yang ingin keluar tapi sulit ia keluarkan. Badannya terasa lemas.

"Lo makan apa semalam?" tanya Dinda.

Devano mencuci mulutnya. "Gak makan apa apa, gue kan makan masakan lo."

"Jadi maksud lo gara gara masakan gue gitu?"

"Siapa tau?"

"Yang ada lo masuk angin kali gara gara bikin tiktok telanjang dada semalam." cetus Dinda. Devano seorang muser. Asal kalian tau juga,  Devano sudah menjadi youtuber beberapa bulan yang lalu. Followersnya sekarang sudah mencapai setengah juta dalam waktu beberapa bulan. Ya, hanya karena tampangnya yang rupawan saja, makanya pengikutnya cepat bertambah.

Flat Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang