Dinda lahiran

4.4K 543 128
                                    

Yang comment makin dikit huaaa😭

Aku usahain double up ataupun triple up setelah My Killer Ketos selesai yaa😂

Mampir sini
👇👇👇
meliyanajiaa

Makasiii💕

***

Setengah jam lebih Devano membelah jalan raya dengan mobilnya. Sesekali mengucek matanya, ia mulai mengantuk. Entah di mana akan bertemu tukang seblak.

"Dev! Stop!" sentak Aldi membuat Devano terkejut lalu mengerem mobilnya mendadak. Untung sedang berada di jalan yang sepi, jika tidak mungkin akan terjadi kecelakaan beruntun.

Aldi tadi mendapati tukang seblak yang mendorong gerobaknya. Berharap masih ada. "Itu tukang seblak!" Aldi menunjuk belakang. Penjual seblak tadi sudah berjalan beberapa langkah di mobil mereka. Lantas Devano memundurkan mobilnya.

Setelah sampai di sebelah penjual, gerobak tersebut juga berhenti di dorong dan melirik ke mobil Devano.

"Dev, turun gih, beli." pinta Aldi.

"Kok gue? Ogah, malu gue."

"Lo emang malu maluin, udah lah sekalian malu maluin sekali lagi." celetuk Aldi.

Iqbaal memutar bola mata malas, ia keluar dari mobil.

"Baal!" panggil Aldi. Tapi pintu mobil sudah di tutup.

"Mas, seblaknya masih ada?" tanya Iqbaal pada penjual seblak berusia sekitar kepala empat.

"Oh, masih mas, masih." penjual seblak mengangguk antusias lalu tersenyum ketika tahu ada yang membeli seblaknya.

"Sebungkus mas."

"Sebentar ya."

"Iya."

Sesekali penjual seblak menatap Iqbaal lalu ia terkekeh. Jika di lihat dari wajah Iqbaal yang masih muda ini, mungkin ada maksud membeli seblak tengah malam.

"Istrinya ngidam ya mas?" tanya penjual seblak.

"Iya." singkat Iqbaal.

"Baal lo udah pesenin kita?" tanya Aldi. Ia dan Devano berdebat beberapa saat di mobil sebelum akhirnya turun.

"Gak." jawab Iqbaal dengan pandangan fokus pada pembuatan seblak.

"Napa gak sekalian sih?" sewot Devano.

"Mas, sebungkus juga ya." ujar Aldi

"Sebungkus Mas." timpal Devano.

Penjual seblak menghentikan aktivitasnya lalu mendongak menatap Aldi dan Devano.

"Tiga bungkus jadinya?" tanyanya.

"Iya mas." jawab Iqbaal.

Sang penjual tersenyum bingung. "Istrinya sama?"

Iqbaal, Aldi dan Devano saling menatap. Kemudian kembali beralih pada tukang seblak.

"Mas buat aja deh seblaknya gak usah banyak nanya." celetuk Devano.

'Pletak!'

Aldi menjitak kesal kepala Devano yang menjawab dengan tidak sopan.

"Lo kalau ngomong yang sopan sama orang tua!"

Devano mencibirkan bibirnya sembari mengelus kepalanya.

Tukang seblak tersebut hanya tersenyum kikuk. "Nggak mas, beda." jawab Aldi.

Flat Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang