Ganendra Menyesal

2.5K 412 108
                                    

(Namakamu) tertawa puas setelah apa yang ia lakukan tadi. Iqbaal, (Namakamu) dan Aurora akhirnya makan malam di restoran Iqbaal dan apa kalian tau apa yang (Namakamu) lakukan?

(Namakamu) mengambil garam di dapur restoran Iqbaal. Pria itu hanya mampu menghela nafas. Aurora bahkan menganga dengan tingkah (Namakamu).

Sekarang, (Namakamu) dan Iqbaal sudah berada di kamar. Iqbaal baru mencuci wajahnya di kamar mandi lalu menatap tajam pada (Namakamu) yang kini mengerjap.

"Kenapa mas?" tanya (Namakamu) saat Iqbaal sudah di ranjang.

'Stak!'

(Namakamu) tersentak saat Iqbaal menyentil bibirnya.

"Mas sakit!" kesal (Namakamu) sembari mengelus bibirnya yang berdenyut.

"Gak boleh ngatain suami bego, ngerti?"

(Namakamu) berdecih. "Kalau sentil pakai bibir gapapa juga! Sakit tau!" Tuh kan, keceplosan lagi. Ia langsung menangkup bibirnya sendiri. Lalu menatap kikuk pada Iqbaal.

Iqbaal turun dari ranjang, melihat pria itu mengunci pintu (Namakamu) membulatkan matanya, ia langsung membalut tubuhnya dengan selimut agar singa ini tak bisa menyentuhnya.

Iqbaal hanya tersenyum menyeringai. Ia kembali ke ranjang lalu tidur di sebelah (Namakamu).

"(Nam)," panggil Iqbaal.

"Mas aku gamau! Capek!" teriak (Namakamu) di dalam selimut.

"Kamu udah bangunin aku," datar Iqbaal

"Gak mau!"

"Kamu bantah suami?"

"Mas! Udah ah!"

"Mau aku bikin gak bisa jalan?" ancam Iqbaal.

"Aku jijik Mas!!"

Iqbaal tersenyum miring, tangannya menarik selimut hingga dirinya kini bisa masuk ke dalam. (Namakamu) menjerit histeris di dalam. Seolah di perkosa suaminya sendiri.

"KYAAAA MAS!!!!"

Sungguh, malam ini, Iqbaal tampak menjijikkan.

"KYAAA!!!!"

***

"Itu suara apaan?" Aurora memperjelas pendengarannya. Ia baru saja kembali dari dapur untuk minum dan hendak kembali ke kamarnya, tapi saat melewati kamar Iqbaal dan (Namakamu) terdengar jeritan samar samar.

Setelah memastikan suara itu berasal dari kamar Iqbaal dan (Namakamu), ia mendekatkan dirinya ke depan kamar. Telingannya mengarah ke pintu. Kening Aurora berkerut.

"Suara bunda?"

"Bunda kenapa?" Aurora berubah panik. Kenapa (Namakamu) berteriak di dalam? (Namakamu) tidak apa apa kan?

Aurora bergerak membuka pintu kamar namun di kunci.

"Bunda! Ayah!" panggil Aurora panik.

Aurora tertegun ketika mendengar suara Iqbaal. Tidak terlalu jelas tapi ia yakin suara Iqbaal.

Iqbaal dan (Namakamu) sedang menonton apa? Sepertinya seram sekali sampai berteriak. Aurora tidak tau apa yang mereka lakukan.

"Kenapa orang dewasa menyeramkan?"

***

"Bunda semalam kenapa teriak?" tanya Aurora. Iqbaal, (Namakamu), dan Aurora sedang sarapan. (Namakamu) sedang mengaduk susu coklat yang baru ia buat untuk Aurora.

(Namakamu) mengerjap berpikir sejenak. "Gara gara ayah kamu," ujar (Namakamu) tanpa dosa.

Iqbaal tersedak rotinya, ia menoleh lalu melotot. Polos sekali menjawab seperti itu.

Flat Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang