Prolog

2.2K 109 3
                                    

Langit malam penuh bintang memang tidak pernah mengecewakan siapapun yang memandangnya. Lukisan hitam dengan kerlap-kerlip cahaya yang menghiasinya mampu menjadi penghibur dan penyejuk hati yang lelah. Oleh karena itu, seseorang yang berpakaian serba hitam tersebut betah memandangi langit malam yang mampu menjadi pelipur laranya, walaupun hanya sedikit.

Matanya terpaku pada langit luas tanpa batas. Tidak ada yang tahu apa yang sedang ia pikirkan dibalik diamnya yang bertahan lebih dari sepuluh menit. Ia bahkan tidak mengindahkan kedatangan sahabatnya.

"Lo yakin nggak mau mampir bentar? Besok dia wisuda. Dia pasti seneng banget liat lo hadir di momen spesialnya," tanya sang sahabat.

Ia menggeleng. "Akan semakin sulit bagi kami kalau gue datang. Gue udah merelakan. Dia sepertinya juga begitu. Jangan sampai satu kali pertemuan menghancurkan semuanya."

"Oke kalau itu keputusan lo. Ada yang mau lo sampein atau kasih ke dia? Gue bisa bantu ngasih besok."

"Nggak. Cukup ngirim doa supaya dia bahagia selalu. Kalau Tuhan menjodohkan, akan ada jalannya untuk kami kembali bersama nanti."

8 agustus 2020

Love,
Vand🦋

AmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang