Selain mendapat kejutan dari keluarganya, Kaelyn juga banjir ucapan selamat ulang tahun dari teman-temannya. Mulai dari teman angkatan, senior, junior, bahkan ibu cleaning service. Pribadi Kaelyn yang ramah dan ceria membuatnya mudah dekat dengan banyak orang.
"No birthday party?" tanya Genta seraya menyeruput jus jeruk. Kaelyn, Genta, Haikal, dan Elisa sedang makan siang bersama di kantin fakultas sebelum memulai lagi kegiatan perkuliahan pukul satu siang.
"Tujuh belas tahun gue udah lewat. Lagian tadi malam udah dapat surprise party dari keluarga gue. That's enough for me. Tapi gue tetap terima kado dari kalian kok," kerling Kaelyn jahil. Ia menyuap nasi goreng ayamnya santai.
"No birthday party, no gift," cibir Haikal.
"Otak lo isinya emang party mulu. Gue tahu akal busuk lo. Mau cari mangsakan lo?" tuduh Elisa. Meskipun Haikal berwajah 'anak baik-baik', kelakuannya tidak sesuai dengan tampangnya. Tampang good boy-nya itu sudah menipu banyak perempuan.
"Itu namamya memperluas koneksi, menjalin pertemanan. Kita nggak pernah tahu yang terjadi di masa depan. Mungkin aja nantinya gue butuh mereka atau mereka butuh gue."
"Nggak bakal mau mereka nolong lo setelah lo ajak kencan sekali terus lo tinggalin, good boy," sindir Elisa.
"Ini kenapa jadi bahas Haikal sih? Kita lagi ngomongin birthday party-nya Kaelyn loh," lerai Genta.
"Nggak ada birthday party, Gen. Malam ini gue mau merayakan ulang tahun gue sendiri dengan tidur cepat. Kado terindah dari gue untuk gue," cengir Kaelyn.
"Okay then."
***
Aero
Kae, aku nggak bisa jemput kamu nanti.
Ada urusan BEM.
Kamu pulang sendiri nggak papa?Kaelyn membalas pesan Aero dengan satu kata. Oke. Ia lalu mencari kontak Ardian lalu menghubungi laki-laki itu. Siapa tahu Ardian masih di kampus dan bisa mengantarnya pulang.
"Hallo, Kae. Kenapa?"
"Ian, lo masih di kampus?"
"Masih. Minta anter pulang ya lo?"
"Tau aja sih. Males banget gue pulang pake taksi online. Anterin, ya?" bujuk Kaelyn.
"Oke oke. Tunggu gue di depan gerbang."
Kaelyn tersenyum senang begitu sambungan telepon dimatikan. Akhirnya bisa menghabiskan waktu bersama Ardian lagi. Sejak ia resmi berpacaran dengan Aero, ntah kenapa Ardian jarang menampakkan diri. Laki-laki itu seperti sengaja menghilang agar waktu Kaelyn bersama Aero lebih banyak.
Kaelyn melangkahkan kakinya menuju gerbang FKG. Ia sendiri karena Elisa sudah pulang duluan. Katanya sih ada acara keluarga.
Lima menit kemudian Ardian muncul dengan motornya. Seperti biasa, ada helm cadangan di atas jok belakang. Ardian selalu membawa helm cadangan itu, katanya kalau ada yang tiba-tiba butuh tumpangan jadi tidak ribet nyari helm kesana-kemari. Ardian seperti sudah siap menjadi tukang ojek dadakan.
"Mana pacar lo?" tanya Ardian seraya menyerahkan helm pada Kaelyn. Kaelyn memakai helmnya lalu naik ke atas motor Ardian.
"Lagi sibuk BEM."
"Kasian amat lo diduain sama BEM. Derita jadi pacar gubernur BEM gitu ya, Kae."
"Dia punya kehidupannya sendiri kali, Yan. Nggak selalu berpusat ke gue. Buruan jalan." Kaelyn menepuk pundak Ardian. Ardian menghidupkan mesin motornya lalu mengendarai motor tersebut menuju gerbang universitas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amare
RomanceAmare (n.) A feeling of deep romantic or sexual attachment to someone. Cinta itu aneh. Kamu tidak tahu apa alasannya muncul atau menghilang. Kamu juga tidak bisa memilih akan jatuh cinta pada siapa. Semua yang dilakukan cinta padamu adalah kejutan y...