Ardian masuk dengan mengendap-mengendap ke dalam kamar Kaelyn. Langkah kakinya begitu hati-hati, tidak ingin aksinya ketahuan oleh gadis yang sedang sibuk dengan ponselnya. Begitu lututnya sudah beradu dengan pinggiran kasur, Ardian segera melompat dan memeluk gadis tersebut.
"Kae!"
Kaelyn terkejut saat mendapat serangan pelukan tiba-tiba dari Ardian. Ia yang sedang asik rebahan sambil memainkan ponsel tentu saja tidak siap dengan serangan tersebut.
"Ian!" Kaelyn mendorong tubuh Ardian menjauh namun Ardian ngotot tetap memeluk Kaelyn. "Geser, Ian. Lo berat."
"Gue seneng banget, Kae," seru Ardian tanpa memedulikan pemberontakan Kaelyn dalam pelukannya.
"Tapi nggak bikin gue mati juga," kesal Kaelyn. Berkali-kali ia berusaha menjauhkan tubuh Ardian hingga akhirnya berhasil. "Lo kenapa, sih? Tumben banget kegirangan gini. Pake acara meluk kekencengan lagi."
"Persiapkan mental lo dulu. Gue yakin seratus persen lo bakal kaget."
Kaelyn mendengkus. Jika begini, ia jadi ingat saat Ardian memberitahunya tentang internet girl yang sekarang ntah bagaimana kabarnya. Ardian melakukan hal yang sama, menyuruhnya bersiap dahulu agar tidak terkejut. "Lo balikan sama internet girl lo yang random itu?"
"Balikan gimana? Pacaran aja nggak pernah," renggut Ardian. "Tapi lo salah. Ayo, tebak lagi." Ardian yang tampak bersemangat menjadi tanda tanya sendiri bagi Kaelyn. Berita bahagia apa yang akan dibagikan oleh Ardian? Tapi Kaelyn yang sedang malas main tebak-tebakan saat ini.
"Weekend gue yang indah nggak akan gue buang sia-sia dengan main tebak-tebakan sama lo. Kasih tau aja, sih. Kalau nggak, keluar aja lo dari kamar gue."
"Iya-iya. Heran ambekan banget lo sekarang. Lagi blok susah pasti, nih."
"Hm, buruan," desak Kaelyn. Ardian memperbaiki posisinya menjadi duduk terlebih dahulu. Ia juga menarik Kaelyn agar duduk berhadapan dengannya. "Kok pakai duduk segala?"
"Pengen aja," cengir Ardian. "Siap, ya?"
"Lama banget sumpah."
"Gue ... jadian sama Shefa!"
"Oh jadi ... what?! Jadian? Sama siapa lo bilang?" seru Kaelyn. Ia memasang telinga baik-baik agar tidak salah dengar tadi. Ya, ia yakin yang tadi ia salah dengar saat Ardian mengatakan ia jadian dengan seseorang yang bernama ... Shefa?
"Gue pacaran sama Shefany Milkaena. You know siapa itu Shefany Milkaena." Berbanding terbalik dengan Ardian yang menampilkan senyuman lebarnya, Kaelyn memasang wajah terkejut, kaget, dan tidak percaya. Wajahnya terlihat pias dan tidak percaya dengan apa yang ia dengar saat ini.
"Lo pa ... pacaran sama Mi ... Milky?" tanya Kaelyn patah-patah, memastikan hal yang sudah pasti. Kaelyn berharap ia salah dengar. Namun, harapannya sia-sia saat Ardian mengangguk senang.
"Gue udah ngira lo bakal sekaget ini. Makanya tadi gue suruh lo siapin mental tadi."
"But ... how?" Suara Kaelyn terdengar lirih. Kaelyn tidak menyangka bahwa Ardian—sahabatnya—berpacaran dengan sepupunya. Bagaimana bisa? Milky dan Ardian baru bertemu beberapa bulan yang lalu saat Milky liburan ke Jakarta. Bagaimana mungkin mereka jadian dengan waktu yang singkat ini?
"Tentu aja bisa. Fyi, gue udah tertarik sama Shefa sejak kita jemput dia di bandara. Tapi gue nggak mau bilang sama lo. Takut diceramahin." Ardian pura-pura merenggut. "Tanpa disangka, gue punya kesempatan untuk dekat sama dia selama dia di sini. Gue sering nemenin dia kemanapun dia mau saat lo nggak bisa. Lo ingat pas kami berdua ke Lembang? Itu awalnya gue becanda doang mau ngajak dia ke sana. Eh, ternyata dia emang mau beneran. Sumpah, gue seneng banget. Makin lama gue kenal dia, gue makin yakin sama perasaan gue. Gue sempat nyatain perasaan sebelum dia balik ke NY. Tapi Shefa nolak. Dia bilang kasih dia waktu untuk mikirin dan yakinin dirinya karena perkenalan kami yang terbilang singkat. Terlalu buru-buru baginya untuk kami menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Gue setuju dan berbulan-bulan ini gue berusaha yakinin dia kalau gue serius. Hasilnya, semalam dia nerima gue. I'm so happy. Gue nggak pernah sebahagia ini jalin hubungan dengan seseorang dan ini pengalaman pertama gue LDR. Beda benua pula."

KAMU SEDANG MEMBACA
Amare
RomanceAmare (n.) A feeling of deep romantic or sexual attachment to someone. Cinta itu aneh. Kamu tidak tahu apa alasannya muncul atau menghilang. Kamu juga tidak bisa memilih akan jatuh cinta pada siapa. Semua yang dilakukan cinta padamu adalah kejutan y...