Empat Puluh Empat

277 28 0
                                    

Jangan lupa promosiin Amare ke teman2 kalian ya

Tidak terasa sudah lebih dari sebulan Milky berada di Jakarta. Minggu depan gadis itu akan kembali ke New York. Selama di Jakarta, Milky tidak menyia-nyiakan masa liburannya. Tiap ada kesempatan, ia akan berlibur ke tempat-tempat yang sudah ia rencanakan sebelum sampai di Jakarta. Jika Kaelyn atau Barra tidak bisa menemaninya, Milky akan pergi bersama Ardian yang suka rela menemaninya. Mereka berdua bahkan pernah ke Lembang.

Meskipun tinggal seminggu lagi, Milky masih ingin liburan. Ada satu tempat yang belum ia kunjungi. Sengaja ia sisakan untuk jadi yang terakhir.

"Kae, ayolah," rengek Milky setelah Kaelyn menolak permintaannya.

"Nggak mau. Males banget ke sana. Tempat lain aja."

"Aku maunya ke sana." Milky merengek seperti anak kecil yang minta dibelikan mainan, sedangkan Kaelyn berperan sebagai ibu.

"Seminggu lagi kamu udah balik, ngapain ke sananya baru sekarang, sih?"

"Sengaja. Ajak yang lain biar rame. Om, Tante, Kak Jazzy, Kak Garda, Kak Barra, Aero, Ardian, sama Elisa."

"Sono, kamu aja yang ajak."

"Kalau mereka bolehin, kamu mau ya?" Kaelyn mengangguk acuh. Ia yakin Milky tidak akan berhasil membuat semua orang setuju. Milky melesat cepat keluar dari kamar Kaelyn. Mencari Cakra, Aletta, dan Barra.

Sepuluh menit kemudian, Milky kembali ke kamar Kaelyn. Tapi gadis itu tidak sendiri. Ada Aletta di belakangnya.

"Bunda serius mau ke Dufan?" seru Kaelyn. Padahal tadi ia yakin ibunya itu tidak akan mau.

"Ayah sama Bunda nggak bisa ikutan. Kakak-kakak kamu juga nggak bisa. Tapi, kamu wajib nemenin Milky. Kasian dia pengen banget ke sana," kata Aletta yang dibalas cemberut oleh Kaelyn.

"Tapi Bun–"

"Ajak Aero sama teman-teman kamu biar rame. Bunda nggak mau dengar penolakan. Oke, Kae?" Kaelyn mengangguk tidak ikhlas. "Bunda ke bawah dulu. Kalian jangan berantem."

"Makasih, Tante," seru Milky riang. Tadi, ia tidak berhasil mengajak satu orang pun untuk ikut dengannya ke Dufan, tapi ia berhasil mengambil simpati Aletta sehingga wanita itu mau membantunya membujuk Kaelyn.

"Kamu curang," protes Kaelyn setelah ibunya pergi. Milky bergidik acuh.

"Ajak Aero, Ardian, sama Elisa, gih. Mereka pasti mau."

"Ajak sendiri. Aku males!"

***

Aero, Kaelyn, Ardian, dan Milky sudah berada di mobil Aero. Mereka akan menuju Dufan yang berlokasi di Ancol, Jakarta Utara. Elisa tidak bisa ikut bersama mereka karena gadis itu sedang di luar kota. Posisi duduk di mobil yaitu Aero sebagai pengemudi dan Kaelyn duduk di sebelahnya, sedangkan Ardian dan Milky di bagian belakang. Awalnya Aero menawarkan Ardian yang duduk di sebelahnya. Tapi Ardian menolak dan menunjuk Kaelyn agar duduk di sebelah Aero. Kalau dipikir-pikir, mereka seperti sedang double date bukan?

"Yee, ke Dufan," sorak Milky seraya bertepuk tangan heboh. Tingkahnya persis seperti anak kecil yang dibelikan mainan.

"Bocah," cibir Kaelyn.

"Kae, ih, ketus mulu sama aku," renggut Milky.

"Kamu nyebelin. Maksa aku ke Dufan. Aku nggak mau ke sana."

"Tapi kan–"

"Stop, guys. Kalian nggak capek apa dari sebelum kita pergi sampai mau nyampe Dufan gini debat mulu? Itu kerongkongan nggak seret apa ngoceh mulu dari tadi?" lerai Ardian menengahi perdebatan. Telinganya lelah mendengar perdebatan sengit Kaelyn dan Milky yang tidak ada ujungnya. Mereka akan saling sindir dan menyalahkan. Diam sebentar dan akan kembali ribut.

AmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang