Melamun ketika senggang sepertinya sudah menjadi kebiasaan Kaelyn akhir-akhir ini. Pikiran gadis itu sering kali melalang jauh kembali ke masa lalu. Contohnya saja seperti saat ini. Pada pukul sepuluh malam, Kaelyn yang sedang memeluk guling tampak memandang kosong jendela kamar yang ditutup gorden. Wajahnya terlihat murung. Sangat mudah untuk ditebak apa yang sedang dipikirkan oleh gadis itu.
Kaelyn menghela napasnya kasar. Ia tidak suka sendirian sejak hubungannya dengan Aero berakhir. Ia tidak suka tidak punya kegiatan, karena jika tidak sedang melakukan apapun, ia pasti akan mengingat Aero. Penyesalan masih menguasai seluruh dirinya, meskipun sudah lebih dari dua bulan hubungan mereka berakhir. Lebih parahnya lagi, Kaelyn baru menyadari bahwa ia memang mencintai Aero setelah sebulan lebih laki-laki itu hengkang dari hidupnya. Ia baru menyadari perasaannya pada Ardian sudah menghilang ketika ia tidak lagi merasa galau karena Ardian berpacaran dengan Milky. Ia lebih tenggalam dalam kesedihannya berpisah dengan Aero. Namun Kaelyn sadar, semuanya sudah terlambat. Sebesar apapun ia mencintai Aero saat ini, Aero tidak ingin lagi kembali bersamanya.
"Biasanya kalau aku nggak bisa tidur, kamu nemenin aku sampai ngantuk, Ro," gumam Kaelyn. Ia meraih ponselnya. Membuka aplikasi whatsapp, membaca ulang chat-chat singkat dengan Aero namun sangat berarti baginya. Ia tahu yang ia lakukan hanya semakin menyakiti dirinya. Namun apalagi yang bisa ia lakukan jika sedang rindu seperti ini? Hanya kumpulan chat dan foto sisa kenangan yang ia miliki bersama Aero. Kenangan yang sedikit mengobati rasa rindunya pada laki-laki itu.
Jemari Kaelyn berhenti menggulir chat pada foto yang dikirim Aero beberapa bulan lalu. Foto langit malam penuh bintang. Foto itu melempar ingatan Kaelyn kembali ke masa lalu.
Malam itu, komplek perumahan Kaelyn mendapat jadwal pemadaman bergilir. Kaelyn terpaksa hanya berdiam diri di kamarnya dengan ditemani lampu emergency. Kedua orang tuanya sedang tidak ada di rumah karena menghadiri pernikahan keponakan Cakra di luar kota. Barra sedang lembur dan kemungkinan akan kembali besok pagi. Semua pekerja di rumahnya sudah pulang sore tadi, paling hanya menyisakan satpam di pos depan. Bisa dikatakan ia sendirian di rumah besar itu.
Kaelyn sebenarnya takut. Ia takut sendirian di rumah dalam keadaan tanpa listrik begini tapi terlalu malas menuju pos satpam. Maka, Kaelyn memutuskan mengirim pesan singkat pada Barra. Memberitahu kakaknya bahwa listrik di rumah mereka padam. Siapa tahu Barra berubah pikiran dan langsung pulang setelah tahu Kaelyn sendirian di rumah. Namun hampir sejam menunggu, belum ada tanda-tanda Barra membalas pesannya. Ditelepon pun tidak diangkat. Sepertinya laki-laki itu sangat sibuk dengan pekerjaannya hingga tidak memegang ponsel sama sekali.
Kaelyn celingak-celinguk ke semua penjuru kamarnya. Mencari ide apa yang bisa ia lakukan untuk mengalihkan rasa takutnya. Ia juga merasa bosan. Ia sudah mengacak seluruh isi ponselnya, tapi tidak ada yang menarik. Beruntungnya saat itu Dewi Fortuna memihak padanya, Aero tiba-tiba melakukan panggilan video.
"Hai, Babe. Mau tidur, ya?" sapa Aero. Laki-laki itu tampak bersandar pada kepala kasur dengan rambut yang setengah basah.
"Belum. Lagi pemadaman listrik. Gerah, jadi nggak bisa tidur," adu Kaelyn. Kaelyn memperbaiki posisi tubuhnya agar nyaman.
"Pantesan agak gelap gitu video kamu. Kirain udah siap-siap mau tidur. Nggak idupin genset?"
"Rusak. Kemarin kata Ayah udah mau perbaiki, tapi lupa terus. Nggak enak banget padam listrik begini. Mana aku sendirian. Takut," rengek gadis itu manja.
"Loh? Orang tua kamu mana? Kak Barra?"
"Ayah sama Bunda lagi ke luar kota. Kak Barra lagi lembur. Ada sih Pak Satpam di pos depan. Tapi masa aku minta temenin sama dia?" cemberut Kaelyn dengan bibir dimajukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amare
RomanceAmare (n.) A feeling of deep romantic or sexual attachment to someone. Cinta itu aneh. Kamu tidak tahu apa alasannya muncul atau menghilang. Kamu juga tidak bisa memilih akan jatuh cinta pada siapa. Semua yang dilakukan cinta padamu adalah kejutan y...